Gempa rusak rumah warga Kabupaten Jembrana

11 Oktober 2018 07:42 WIB
Gempa rusak rumah warga Kabupaten Jembrana
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,4 SR terjadi 11 Oktober 2018, pukul 01.44 WIB pada Lintang 7.42 LS, Bujur 114.47 BT kedalaman 10 KM dan lokasi di Selat Bali. (BMKG)

Kami masih terus melakukan pemantauan ke lapangan, laporan dari masyarakat dan aparat desa terkait kerusakan

Negara, Bali  (ANTARA News) - Gempa yang terjadi Kamis pukul 02.44.57 Wita merusak sejumlah rumah milik warga di Kabupaten Jembrana, Bali, namun belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

"Pantauan sementara dari kami, beberapa rumah di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo rusak, demikian juga di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Ketut Eko Susilo, di Negara, Jembrana, Kamis pagi.

Di Dusun Pasar, Desa Yehembang, katanya, tembok setengah jadi milik Komang Ariyanta mengalami kerusakan, sedangkan Pariana Wijaya, yang masih bertetangga dengannya, mengalami kerusakan pada atap rumahnya.

Sementara di Kelurahan Loloan Barat, tembok kamar mandi Wahidin rusak cukup parah, namun pemilik rumah beserta keluarganya bisa menyelamatkan diri.

Selain tempat tinggal pribadi, sejumlah bangunan fasilitas umum juga mengalami kerusakan seperti candi bentar (gapura) Kantor Samsat Jembrana nyaris roboh serta tembok SD Negeri 1 Loloan Timur juga mengalami kerusakan ringan.

Di Kelurahan Loloan Timur, rumah Marwati di Jalan Gunung Semeru, mengalami kerusakan, namun seluruh anggota keluarganya selamat dari gempa yang dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Jembrana tersebut.

"Kami masih terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan, maupun menunggu laporan dari masyarakat maupun aparat desa terkait kerusakan akibat gempa," katanya.

Terkait gempa yang dirasakan warga Kabupaten Jembrana, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya mengatakan, jika dihitung dari pusat gempa, kekuatan guncangan yang sampai di daerah ini berada pada skala III sampai IV mmi, dengan beberapa titik yang mengalami kerusakan kekuatannya mencapai lima sampai enam mmi.

"Kalau kekuatan di pusat gempa pakai skala ritcher, sedangkan daerah yang merasakan dampak gempa diukur dalam skala mmi. Yang dirasakan warga Kabupaten Jembrana pada dinihari itu kekuatannya antara III sampai IV mmi, namun di beberapa lokasi yang terjadi kerusakan, kekuatannya mencapai V sampai VI mmi," katanya.

Gempa kuat yang dirasakan di Kabupaten Jembrana sekitar pukul 03.00 wita dinihari ini membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

"Saya merasakan dua kali getaran, yang pertama lemah baru yang kedua keras sekali. Saya lari keluar rumah sambil menggendong anak saya yang masih kecil," kata Farid, salah seorang warga Desa Tegalbadeng Barat.

Ia mengaku, bersama keluarganya sampai menjelang pagi memilih duduk-duduk di jalan depan rumahnya, karena khawatir ada gempa susulan yang lebih kuat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi terjadi di wilayah Laut Bali pukul 01.44.57 WIB itu dibangkitkan deformasi atau pemisahan batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.

Guncangan gempa itu dilaporkan dirasakan di daerah Denpasar, Karangkates (Malang, Jatim), Situbondo (Jatim), Sumenep (Madura, Jatim), Gianyar (Bali), Lombok Barat (NTB), dan Mataram (NTB), namun gempa tidak berpotensi tsunami. 

Baca juga: 3 orang meninggal akibat gempa bumi Jatim
Baca juga: BMKG: gempa Situbondo berjenis dangkal

 

Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018