Zaki mengatakan beberapa logistik Pemilu memang sudah tiba di Batam, jauh hari sebelum penyelenggaraan pemilu sesuai dengan tahapan, agar tidak menumpuk menjelang pelaksanaannya.
"Logistik kemungkinan awal November sudah tiba di Batam, bilik suara dan kotak suara," kata Zaki.
Logistik kotak dan bilik suara diadakan oleh KPU RI, dan dikirim langsung ke kabupaten kota di seluruh Indonesia. Sedangkan kebutuhan di Tempat Pemungutan Suara seperti spidol dan alat coblos, diadakan di daerah.
KPU Batam masih menyiapkan gudang penyimpanan logistik pemilu, karena ruang yang dubutuhkan besar, mengingat banyaknya kebutuhan dan keperluan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Ia mengatakan, kemungkinan KPU akan menggunakan gudang milik Persero Batam di Sekupang untuk menyimpang perlengkapan dan peralatan pemilu.
Sementara itu, Ketua KPU Batam, Syahrul Huda mengatakan pihaknya masih akan menggunakan 5.512 bilik suara lama dari estimasi kebutuhan 11.692 bilik untuk Pemilu 2019.
Tidak semua bilik suara yang digunakan dalam kondisi baru, mengingat masih banyak bekas pemilu sebelumnya yang masih bisa digunakan.
"Kami sudah menginventarisasi bilik suara yang layak, sesuai petunjuk KPU pusat, dan stok yang masih bagus sebanyak 5.512 bilik. Kita butuh empat kali 2.923 bilik untuk pemilu, dengan perhitungan sementara sebanyak 2.923 tempat pemungutan suara," kata dia.
Sebanyak 5.512 bilik suara yang lama kini masih berada di gudang KPU Batam, di kompleks perkantoran bekas Pemprov Kepri di Sekupang.
Sedangkan kotak suara, ia mengatakan seluruhnya menggunakan yang baru. Karena, berdasarkan petunjuk teknis, kotak suara Pemilu 2019 menggunakan bahan kardus, sedangkan yang digunakan pemilu sebelumnya berbahan dasar sejenis seng.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018