"Kami sudah lakukan pemantauan lagi langsung ke bawah, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan)," kata Ketua Bawaslu Kota Kediri Mansyur di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, temuan itu menyebar di seluruh daerah wilayah Kota Kediri, salah satunya di Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota, Kediri.Data pemilih ganda diketahui setelah dilakukan pengecekan satu per satu daftar pemilih tersebut.
Selain data pemilih ganda, Bawaslu Kota Kediri juga menemukan adanya pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) lainnya, yakni pemilih sudah meninggal dunia. Saat ini, bawaslu juga masih terus melakukan pemantauan lagi agar daftar pemilih di Pemilu 2019 bisa lebih valid.
"Yang TMS harus dicoret termasuk yang meninggal dunia. Makanya, kami membuat posko penerimaan pengaduan," kata dia.
Ia mengemukakan belum mengetahui dengan pasti mengapa hingga kini masih ada temuan data pemilih ganda, padahal KPU Kota Kediri sudah menetapkan daftar pemilih. Namun, dimungkinkan karena sistem, di mana saat menghapus data ternyata tetap muncul lagi.
Ia berharap dengan data yang semakin valid, tingkat partisipasi masyarakat di Pemilu 2019 bisa lebih baik lagi.
"Ini sebenarnya kembali ke sistem, jadi pengalaman kami ketika sudah entri data, dihapus, tapi muncul lagi. Jadi, sekarang ini disisir terus, nanti dicoret satu per satu. Intinya, kami meminimalisasi jumlah DPT yang TMS agar datanya semakin akurat," ujarnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Kediri Anis Iva Permatasari mengakui sudah menerima kiriman daftar pemilih dari pusat sehingga bisa terus dilakukan pencermatan daftar pemilih tersebut. KPU juga mendata terdapat daftar pemilih ganda di Kota Kediri, yang jumlahnya lebih dari 200 pemilih.
"Ada kiriman dari KPU RI yang hasil pencermatan bersama dengan Bawaslu RI dan Ditjen Dukcapil. Untuk DPT ganda, sebelumnya ada sejumlah 262 pemilih dan sudah kami tindaklanjuti dan ditetapkan 13 September lalu," ucap Anis.
Lebih lanjut, Anis mengatakan saat ini KPU masih terus membuka untuk pencermatan DPT HP (daftar pemilih tetap hasil perbaikan) baik yang TMS, pemilih baru, maupun perbaikan elemen data dengan diluncurkannya GMHP (gerakan melindungi hak pilih) pada 1-28 Oktober 2018.
"Sudah banyak temuan dan kini kami terus lakukan pencermatan DPT HP tersebut. Kami lakukan perbaikan dengan diluncurkannya GMHP pada 1-28 Oktober 2018. Sekarang ini masih proses verifikasi faktual di PPS dan PPK," ujar Anis.
Di Kota Kediri, jumlah pemilih mencapai 201.391 pemilih yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kota, Mojoroto, serta Pesantren. Pemilih yang laki-laki terdapat 98.841 pemilih, sedangkan yang perempuan mencapai 102.550 orang.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018