Rekomendasi kami jelas yakni mendorong setiap negara agar memiliki kombinasi antara kebijakan domestik dan instrumen di dalam negeri, begitu juga global
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengingatkan bahwa ekonomi global masih belum cukup kuat mengingat pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi stagnan di level 3,7 persen pada 2018 dan 2019.
"Pertumbuhan ekonomi juga tidak teralokasi merata di seluruh dunia," kata Lagarde dalam konferensi pers di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Ia juga menyoroti peningkatan hambatan perdagangan yang dapat menganggu kinerja pertumbuhan ekonomi global.
Ketegangan dalam hubungan perdagangan antarnegara, menurut dia, harus diturunkan untuk menciptakan perdagangan yang lebih kuat, adil, dan sesuai tujuan.
Baca juga: Cegah pertumbuhan global redup, IMF desak penyelesaian sengketa dagang
Lagarde juga menjelaskan bahwa 10 tahun setelah krisis keuangan global, kondisi perekonomian dunia saat ini sudah lebih aman.
Namun, tingginya utang swasta dan publik perlu diwaspadai karena perubahan sekecil apapun bisa mengubah outlook ekonomi dan stabilitas pasar di negara-negara berkembang.
"Rekomendasi kami jelas yakni mendorong setiap negara agar memiliki kombinasi antara kebijakan domestik dan instrumen di dalam negeri, begitu juga global," tutur Lagarde.
Mantan Menteri Keuangan Prancis itu juga menyinggung tantangan perubahan iklim, yang disebutnya akan lebih berdampak pada negara-negara berpendapatan rendah.
Lagarde menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global yang terbagi rata dan berkelanjutan memerlukan penurunan ketegangan perdagangan, perbaikan sistem, serta bauran kebijakan yang baik untuk jangka menengah maupun panjang.
Baca juga: IMF pertahankan poyeksi pertumbuhan global dan peringatkan meningkatnya ketegangan perdagangan
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018