“Janganlah memanfaatkan bencana yang terjadi sebagai kesempatan untuk memecah-belah bangsa dengan menyebarkan hoax karena dampak negatifnya sangat besar dan akan menghambat upaya penanganan di lokasi bencana," kata Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nyoman Shuidadi dalam siaran pers yang diterima Antara Jakarta, Kamis (11/10).
Lebih lanjut Nyoman juga menggarisbawahi pentingnya gotong royong untuk meringankan beban para korban bencana.
“Dengan bergotong royong meringankan beban para korban bencana, maka masyarakat telah berkontribusi terhadap upaya penanganan pascabencana yang dilakukan pemerintah sehingga dapat lebih efektif."
Baca juga: Kemenko PMK dorong Gerakan Revolusi Mental dalam acara PKNRM
Nyoman mencontohkan kontribusi lain yang dapat dilakukan masyarakat untuk membantu para korban salah satunya dengan menjadi sukarelawan atau mengirimkan bantuan melalui lembaga resmi.
“Masyarakat dapat menjadi relawan ataupun jika tidak memungkinkan, dapat mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Hal ini sudah cukup membantu upaya penanganan pascabencana yang dilakukan oleh pemerintah” jelas Nyoman.
Terakhir, Nyoman menekankan pentingnya mempertahankan semangat revolusi mental kepada seluruh masyarakat, baik para korban ataupun mereka yang tidak terkena dampak bencana.
“Masyarakat harus bersama-sama mengimplementasikan Gerakan Indonesia Bersatu sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terus dipelihara dan tidak akan lekang walaupun Indonesia saat ini sedang menghadapi bencana” pungkas Nyoman.(KRKAT)
Pewarta: Katriana
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018