Dua meninggal tertimbun longsor di Tanah Datar

11 Oktober 2018 22:59 WIB
Dua meninggal tertimbun longsor di Tanah Datar
Sejumlah warga melintas batu besar, lumpur yang hanyur akibat Galodo (longsor) Desa Pasir Laweh, Kec.Sungai Tarab, kab.Tanah Datar, Sumbar, Senin (30/3). FOTO ANTARA/maril Gafur/ed/pd/09
Batusangkar  (ANTARA News) - Sebanyak dua warga Ranah Batu, Nagari Tanjung Bonai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Hujan deras yang melanda daerah itu sejak Kamis sore mengakibatkan banjir bandang dan longsor hingga menimbulkan korban jiwa.

"Dari dua rumah terdapat tiga orang korban, dua orang meninggal dunia sementara satu lainnya dilaporkan selamat," kata Kapolres Tanah Datar AKBP Bayuaji Yudha Prajas di Batusangkar, Kamis malam.

Pada pukul 21.00 WIB, pihaknya baru menerima laporan bahwa kedua korban tersebut sebelumnya dilaporkan tertimbun karena terjebak di dalam bangunan.

Banjir yang melanda daerah itu mulai terjadi Kamis sekitar pukul 18.30 WIB dan merusak sejumlah bangunan serta infrastruktur. Satu jembatan, satu warung dan beberapa rumah milik warga mengalami kerusakan.

Baca juga: Longsor timbun rumah di Padang Pariaman

Hingga saat ini, beberapa personel masih berupaya menembus lokasi kejadian dan beberapa di antaranya sudah berada di lokasi kejadian serta posko penanganan bencana.

"Kami saat ini berada di posko bencana. Penanganan dilakukan tim gabungan, pemkab, BPBD, polisi, dan TNI," ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memprediksi hingga pukul 23.30 WIB berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir atau kilat di beberapa wilayah di Sumbar.

Beberapa daerah tersebut, Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Sijunjung, Solok Selatan, Dharmasraya, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Kota Bukittinggi, Padang Panjang, Sawahlunto, Pariaman, Padang, dan Kota Solok. 

Baca juga: Longsor putus akses jalan di Tapanuli Selatan

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018