• Beranda
  • Berita
  • Pembangunan stadion baru Persija harus terus ditagih

Pembangunan stadion baru Persija harus terus ditagih

11 Oktober 2018 23:01 WIB
Pembangunan stadion baru Persija harus terus ditagih
Suporter Persija Jakarta membentangkan karakter macan saat menyaksikan laga lanjutan Piala AFC Persija Jakarta melawan Johor Darul Ta'zim (JDT) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (AANTARA News - Mantan ketua umum kelompok pendukung klub sepak bola Persija, The Jak Mania, Richard Achmad Supriyanto mengatakan pembangunan stadion baru bagi Persija harus terus ditagih pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya pada gubernur dan wakil gubernur.

"Saya pikir harus terus ditagih. Khususnya pada Anies-Sandi atas janji mereka terkait pembangunan stadion," kata Richard dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis.

Persija tidak memiliki stadion untuk menggelar pentandingan kandang mereka di dalam wilayah kota Jakarta usai pada tahun 2013 Stadion Lebak Bulus dirobohkan untuk pembangunan depo kereta MRT.

Karena ketiadaan stadion, Macan Kemayoran harus mengungsi beberapa kali ke luar kota untuk menghelat pertandingan kandangnya, meski beberapa kali bermain di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.

Pemerintahan Provinsi di beberapa era kepemimpinan juga menjanjikan pembangunan stadion baru sebagai kandang Persija.

Yang terakhir adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat berkampanye berjanji akan merealisasikan pembangunan stadion baru bagi Persija, yakni Jakarta International Stadium yang direncanakan dibangun di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun hingga kini belum terlihat pembangunan meski Sandi pernah berjanji akan mulai pembangunan pada Oktober 2018.

"Pemimpin itu yang dipercaya adalah ucapanya dalam janji kampanye. Anies-Sandi berjanji dalam pilkada tahun lalu, sampai hari ini belum kelihatan tanda-tanda akan di bangun stadion," kata Richard.

Padahal, menurut Richard, secara besaran anggaran APBD DKI Jakarta seharusnya tidak sulit untuk membangun stadion baru buat Persija.

"Dan dengan tidak adanya stadion, kalau menilik Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional Pemda DKI telah melanggar peraturan karena menghilangkan Stadion Menteng dan Lebak Bulus dan hingga kini belum ada penggantinya," tutur dia.

Penagihan janji pembangunan stadion sendiri, kata Richard, jangan hanya dilakukan oleh klub dan pendukungnya saja, namun oleh seluruh warga Jakarta.

"Seharusnya oleh seluruh warga, karena saat ini masyarakat dirugikan akibat tempat berinteraksinya digusur. Bahkan juga perlu desakan DPRD karena mereka adalah bagian dari masyarakat," kata Richard.

Pembangunan Jakarta International Stadium sudah dijanjikan berkali-kali. Terakhir kali dijanjikan oleh pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akhirnya memegang tampuk kepemimpinan di ibu kota mengalahkan pasangan "incumbent" Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Pemprov DKI menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun stadion internasional tersebut di Taman BMW, Jakarta Utara. Dan baru-baru ini, Jakpro minta suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,5 triliun dalam APBD DKI 2019.  

Baca juga: Pemain Persija galang donasi bencana Donggala-Palu
Baca juga: Asprov PSSI DKI anggap sanksi untuk Persib terlalu ringan
Baca juga: Pengeroyok Haringga dilarang menonton sepak bola seumur hidup

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018