"Kami bersama Sulawesi dan Indonesia," kata Antonio saat bersama dengan Wakil Presiden M Jusuf Kalla di Bandar Udara Mutiara SIS Al Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah, usai mendengarkan pemaparan BNPB.
Antonio bersama dengan CEO Bank Dunia dan Perwakilan ADB terbang dari Bali ke Palu untuk bersama-sama dengan Wapres Jusuf Kalla meninjau wilayah terdampak.
Antonio juga menyampaikan, dirinya terkesan dengan respons yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani bencana yang melanda Palu dan sekitarnya pada Jumat petang, 28 September 2018 tersebut.
Antonio menyampaikan respons tersebut dibutuhkan untuk memastikan penanganan dalam bencana besar tersebut dan mengapresiasi semangat masyarakat dalam menghadapi bencana.
Ia menyakini rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan oleh pemerintah akan membuat Palu lebih indah di masa depan.
Dalam kesempatan yang sama CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva menyampaikan masyarakat internasional bergandengan tangan untuk saling membantu penanganan bencana tersebut.
Wapres Jusuf Kalla dan Sekjend PBB mendengarkan pemaparan Badan Nasional Penanganan Bencana di bandara sebelum bersama-sama menuju Kantor Gubernur Sulteng.
Usai shalat Jumat, Wapres bersama dengan Antonio Guterres dan CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva melakukan tinjauan langsung ke Perumnas Balaroa, yang wilayahnya ambles karena likuifaksi pada saat gempa.
Mereka menghabiskan waktu sekitar setengah jam di tempat tersebut, menyaksikan secara langsung tragedi wilayah yang ambles tersebut.
Wilayah tersebut, kini telah menjadi zona merah, dan tidak lagi layak untuk ditinggali. Masyarakat direlokasi ke tempat yang baru. Sementara wilayah tersebut menjadi kuburan massal jasad-jasad yang belum ditemukan. Masa evakuasi telah dihentikan.
Wakil Presiden M Jusuf Kalla dalam pesawat kepresidenan, saat berada di atas Palu mengatakan daerah tersebut dapat dijadikan hutan kota.
Usai meninjau Perumnas Balaroa, Wapres, Sekjend PBB dan CEO Bank Dunia melanjutkan peninjauan ke Rumah Sakit Anutapura. Tampak sejumlah pasien di tenda-tenda, sementara bangunan belakang hancur.
Peninjauan dilanjutkan menuju Lapangan Fatulimo di depan Kantor Walikota. Di tempat ini berdiri tenda-tenda para pengungsi.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018