• Beranda
  • Berita
  • Indonesia butuh banyak fintech dengan sistem yang open mind

Indonesia butuh banyak fintech dengan sistem yang open mind

13 Oktober 2018 15:22 WIB
Indonesia butuh banyak fintech dengan sistem yang open mind
Ilustrasi fintech (Shutterstock)
Bali (ANTARA News) - Fintech atau sebutan untuk sebuah bisnis yang berhubungan dengan financial dan technology semakin berkembang dengan pesat. Di Indonesia sendiri, fintech tumbuh dengan cepat karena sangat dibutuhkan.

Fintech adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan. Beberapa contoh bisnis fintech yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pembayaran, transfer dana dan peminjaman uang. 

Onny Widjanarko, Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI)  mengatakan jika Indonesia memang membutuhkan banyak startup fintech. Sebab, dengan banyaknya pulau yang tersebar di Indonesia, fintech bisa menjadi solusi.

"Sekarang Indonesia masih butuh banyak fintech karena pulau-pulaunya banyak. Kalau bicara digital itu kan, soal akses jadi harus masuk daerah-daerah juga," ujar Onny ditemui dalam "The Nexticorn International Convention - Digital Paradise" di Bali, Sabtu.

Persaingan dalam bidang fintech di Indonesia juga cukup besar. Agar tidak menjadi sesuatu yang bersifat jenuh, Onny menyarankan agar pelaku startup bisa menciptakan sebuah instrumen yang bisa digunakan pada banyak device.

"Persaingan fintech itu bisa bikin jatuh bangun. Bagaimana caranya agar satu instrumen tidak hanya bisa diterima pada satu device saja. Sistemnya harus open mind," jelas Onny.

Dia menambahkan, "Jadi konsumen bisa menikmati manfaatnya. Misalnya kalau kita ikut fintech A, B atau C, harus ngisinya sendiri-sendiri, download-nya harus berulang-ulang. Itu yang harus dirapihkan, itu tantangannya. Jangan sampai fintech banyak tapi berjalan sendiri-sendiri,".

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018