• Beranda
  • Berita
  • Nielsen sebut Indonesia masih berada di industri 3.0

Nielsen sebut Indonesia masih berada di industri 3.0

14 Oktober 2018 00:54 WIB
Nielsen sebut Indonesia masih berada di industri 3.0
Managing Director Nielsen Indonesia,  Agus Nurudin, dalam kesempatannya membicarakan indsutri 4.0 di Paragon Innovation Summit 2018, Sabuga, Bandung. (ANTARA News/Chairul Rohman)
Bandung (ANTARA News) – Dalam dunia industri teknologi saat ini pertumbuhan begitu cepat dan selalu berganti sehingga begitu banyak tantangan yang harus kita hadapi untuk industri 4.0 dan diharapkan masyarakat juga bisa mengikuti perkembnagan industri, demikian menurut Nielsen Indonesia.

“Tantangan begitu banyak, multi challenge ini masyarakat harus mengerti bahwa industri akan berjalan dengan sangat efisien dengan teknologi. Pada saat terjadi efisiensi masyarakat harus bisa mencari peluang baru untuk bekerja,” kata Managing Director Nielsen Indonesia, Agus Nurudin, Sabtu.

Oleh sebab itu, kata dia, masyarakat perlu mempersiapan diri untuk menyambut industri 4.0 yang akan banyak mengubah kerja dan kehidupan masyarakat.

“Dalam persiapan ini, mohon maaf yah, apa Indonesia sudah siap, para pekerja sudah siap? Karena pabrik-pabrik nantinya hanya akan dikontrol dengan cloud yang bisa dikontrol dari jarak jauh dan di pabrik misalnya, nanti hanya ada lima orang, saya jujur, menurut saya itu penting untuk diikuti tapi kita harus tahu tahapan yang paling tepat di Indonesia itu tahapan yang berapa itu yang perlu kita pertimbangkan,” katanya.

Agus Nurudin menambahkan. “Indonesia sekarang masih berada di tahapan industri 2.0 dan 3.0, antara itu.”

Dalam bincang-bincangnya dengan awak media di Sabuga Bandung, Agus Nurudin mengatakan bahwa hanya baru ada beberapa kategori perusahaan saja yang sudah siap untuk mengikuti konsep industri 4.0.

“Untuk industri 4.0 itu hanya beberapa kategori tertentu saja yang sudah siap, dengan perusahaan yang berbasis teknologi misalnya Gojek, perusahaan itu mempunyai potensi kesana dalam waktu yang cepat tapi sekarang masih di 3.0 dan juga perusahaan Google yang ada di Indonesia,” paparnya.

Ia juga memberikan saran agar masyarakat bisa tetap eksis di dalam dunia pekerjaan serta mengikuti perkembangan industri.

“Yang  dibutuhkan dalam industri 4.0 adalah talent-talent yang jago dibidangnya. Jika ada yang hanya mempunyai kemampuan biasa-biasa saja, nah ini yang harus mencari tempat baru untuk mendapatkan pekerjaan lain,” tutupnya.

Baca juga: Najwa Shihab ajak pemuda songsong peluang di era digital

Baca juga: Ridwan Kamil ingin dirikan "Innovation Center" bagi kaum milenial

Baca juga: Paragon Innovation Summit 2018 mengajak anak muda terus berinovasi

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018