Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sebesar 42 poin menjadi Rp15.237 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.195 per dolar AS."Sentimen dari dalam negeri sebenarnya positif, namun faktor eksternal itu yang mengalihkan perhatian pelaku pasar"
"Faktor eksternal masih mempengaruhi pergerakan kurs rupiah," ujar Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan pelaku pasar masih mengantisipasi kebijakan the Fed selanjutnya terkait suku bunga. Sejauh ini pasar menilai, the Fed masih memiliki peluang untuk menaikan suku bunga di tengah sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh.
Selain itu, lanjut dia, perang dagang juga masih membayangi pelaku pasar. Fenomena perang dagang dikhawatirkan berdampak negatif bagi perekonomian di negara-negara berkembang.
"Sentimen dari dalam negeri sebenarnya positif, namun faktor eksternal itu yang mengalihkan perhatian pelaku pasar," katanya.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan perang dagang antara Amerika Serikat-Tiongkok masih membebani laju mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Perang dagang, lanjut dia, akan memicu Tiongkok untuk melakukan devaluasi mata uangnya, kondisi itu tentu berimbas pada mata uang di kawasan sekitar.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (15/10), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp15.1246dibanding sebelumnya (11/10) di posisi Rp15.194 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018