• Beranda
  • Berita
  • "Dear Nathan: Hello Salma" bahas depresi di kalangan remaja

"Dear Nathan: Hello Salma" bahas depresi di kalangan remaja

16 Oktober 2018 18:02 WIB
"Dear Nathan: Hello Salma" bahas depresi di kalangan remaja
Artis pemeran film Dear Nathan: Hello Salma Devano Danendra (kanan), Amanda Rawles (tengah) dan Jefri Nichol (kiri) menjawab pertanyaan wartawan Antara saat melakukan kunjungan ke Museum Galeri Foto Jurnalistik Antara di Jakarta, Kamis (11/10/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka promosi film Dear NathanHello Salma yang akan tayang secara serentak di bioskop pada 25 Oktober mendatang. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye)
Jakarta (ANTARA News) - Ada bahasan lebih rumit di film remaja "Dear Nathan: Hello Salma", tak cuma soal cinta monyet, tetapi juga soal depresi di kalangan remaja.

Kelanjutan film "Dear Nathan" (2017) masih membahas tentang kisah cinta antara Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles) yang berliku, ditambah dengan kehadiran orang-orang baru yang menambah dinamika hubungan mereka.

Di sisi lain, Salma merasa tertekan atas keinginan orangtua yang menginginkan putrinya masuk universitas pilihan mereka.

Jefri Nichol, saat berbincang dengan Antara, mengatakan film ini dirasa bisa lebih menyentuh hati remaja karena banyak hal yang memang serupa dengan apa yang dialami anak-anak muda. 

"Menurut gue bakal lebih relatable karena, kalau tidak salah dari riset yang pernah gue baca, anak sekolah zaman sekarang tingkat depresinya sama kayak orang yang di Rumah Sakit Jiwa tahun 50-an," tutur Nichol saat berkunjung ke Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), pekan lalu.

Baca juga: "Dear Nathan" tertawan pada pesona "Bad Boy"

Karakter Salma yang dituntut untuk masuk universitas bergengsi adalah fenomena lazim di kalangan remaja, termasuk di pergaulan Nichol.

Ia mengemukakan banyak dari teman-temannya yang disuruh orangtua untuk masuk universitas tertentu karena khawatir "tidak akan jadi apa-apa" bila masuk universitas lain.

"Banyak teman-teman gue yang les belajar mati-matian, bimbel (bimbingan belajar) di sana-sini," ucap dia.

Amanda mengamini apa kata Nichol mengenai tekanan-tekanan yang dialami remaja, khususnya pada tingkat akhir di SMA.

"(Remaja yang tertekan) jadi kehilangan arah, misalnya dia ingin jadi penulis tapi bapaknya ingin dia jadi dokter. Jadi dia tidak melakukannya dengan hati," ujar Amanda.

Baca juga: Sutradara ingin buat trilogi "Dear Nathan"
 
Artis pemeran film Hello Salma Jefri Nichol (kiri), Amanda Rawles (tengah), dan Devano Danendra (kanan) saat melakukan kunjungan ke Museum Galeri Foto Jurnalistik Antara di Jakarta, Kamis (11/10/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka promosi film Hello Salma yang akan tayang secara serentak di bioskop pada 25 Oktober mendatang. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye)


"Too much pressure and depression. Aku merasa banyak remaja mengalami masalah di film ini, sangat menginspirasi," imbuh dia.

Isu keluarga bermasalah yang berdampak pada anak juga diangkat di sini, diwakili karakter Nathan yang jadi urakan di sekolah karena latar belakang keluarga yang tidak bahagia.

Tokoh baru, Rebecca (Susan Sameh) adalah karakter yang serupa dengan Nathan sebelum bertemu Salma. Urakan dan dicap sebagai berandalan.

"Menurut gue, itu hal yang perlu ditanggapi serius," ujar aktor 19 tahun itu.

"Dear Nathan: Hello Salma" akan tayang pada 25 Oktober 2018.
 


Baca juga: Bagi Jefri Nichol, Slamet Rahardjo seperti malaikat

Baca juga: Jefri Nichol antusias berpasangan lagi dengan Amanda Rawles

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018