Pemberian bantuan tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Departemen Perencanaan Markas UNRWA Amman, Abdi Aynte, dan Wakil Ketua Baznas Zainulbahar Noor di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa, disaksikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riad al Malki.
Abdi mengatakan kerja sama tersebut penting karena menunjukkan bahwa zakat bisa digunakan untuk mendukung upaya kemanusiaan dan pembangunan, sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya.
"Biasanya zakat digunakan pada level lokal. Tetapi kita sekarang bisa melihat Baznas menunjukkan kepada dunia bahwa zakat bisa digunakan untuk membantu masyarakat yang lebih luas. It is very important benchmark for us," kata Abdi.
Bantuan dari Baznas serta badan sosial dan negara yang lain menjadi sangat berarti bagi UNRWA setelah Amerika Serikat menghentikan pendanaan bagi badan PBB tersebut.
Selama ini AS menjadi donor terbesar dengan bantuan 364 juta dolar AS pada 2017, yang mencakup 30 persen dari total pengeluaran UNRWA.
Baca juga: Indonesia sesalkan AS hentikan pendanaan kepada UNRWA
UNRWA memberikan bantuan sebagian besar untuk pendidikan, perawatan kesehatan, keamanan pangan, dan hal-hal penting lainnya kepada sekitar 800 ribu warga Palestina yang terdaftar sebagai pengungsi di Tepi Barat dan 1,3 juta orang di Jalur Gaza, serta 534 ribu orang di Suriah, 464 ribu orang di Lebanon, dan dua juta orang di Yordania.
Wakil Ketua Baznas Zainulbahar menyatakan kemungkinan akan menambah jumlah bantuan untuk menjalankan program pendidikan vokasi bagi para pelajar Palestina yang sudah menyelesaikan pendidikan menengah.
Pendidikan menjadi salah satu prioritas program pembangunan kapasitas agar warga Palestina dapat berdaya secara ekonomi.
"UNRWA mempunyai sekolah-sekolah di Palestina dan Yordania untuk membantu lulusan sekolah menengah mencari pekerjaan. Pelaksanaan dari program (vokasi) ini akan dibantu oleh Kedutaan Besar Indonesia di Amman," kata Zainulbahar.
Selain UNRWA, Baznas juga memberikan bantuan senilai 150 ribu dolar AS untuk organisasi kemanusiaan Jordan Hashemite Charity Organization (HJCO).
Lembaga tersebut membantu membangun ketahanan dan penghidupan bagi 2,5 juta pengungsi Palestina dan 1,3 juta warga Suriah yang berada di Yordania.
Zainulbahar berterima kasih kepada para pembayar zakat (muzaki) dan berjanji akan mengelola dan mempertanggungjawabkan penggunaan zakat tersebut, untuk membantu sesama yang menderita di negara lain.
Baca juga:
RI bantu 7 juta dolar AS untuk Palestina
Indonesia galang dana untuk badan bantuan Palestina
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018