Dilansir Reuters, Rabu, divisi dari Honda Motor Co itu pada 2017 telah mengirim 43 unit pesawat jet ringan kelas bisnis dengan enam tempat duduk, yang mana model tersebut bersaing dengan pesawat seperti Embraer SA's Phenom 300 yang populer.
Honda Aircraft baru-baru ini memperkenalkan versi jarak jauh dari pesawat yang disebut sebagai HondaJet Elite serta mengumumkan pada minggu ini paket performa baru untuk para pemilik yang ingin meng-upgrade HondaJet orisinal mereka.
Dalam sebuah wawancara di sela-sela acara jet bisnis terbesar di dunia minggu ini di Orlando, Fujino mengatakan dirinya menargetkan pertumbuhan di pasar Jepang, yang notabene masih tergolong baru, dengan penetrasi pasar yang masih rendah.
Dia juga mengamati penjualan di pasar China yang saat ini didominasi oleh pesawat eksekutif yang lebih besar, di mana kontrol ketat pemerintah atas wilayah udara telah merugikan pertumbuhan jet pribadi, kata para analis.
Honda Aircraft sendiri hingga kini belum mempublikasikan angka pesanan. Pembuat pesawat ringan kelas bisnis itu terakhir kali mengumumkan angka pesanan mereka pada 2006, di mana saat itu jumlah pesanan mencapai lebih dari 100 unit pesawat jet.
"Kami memiliki jaminan simpanan yang sangat baik dan sehat," kata Fujino tanpa menyebutkan angka tertentu.
Fujino mengatakan perusahaan telah mengirimkan total 92 unit HondaJet.
Menurut data dari Asosiasi Produsen Penerbangan Umum (GAMA), Honda Aircraft telah mengirim 17 unit HondaJet selama paruh pertama 2018.
Baca juga: Jet dengan dua ban pecah mendarat dengan selamat di New York
Baca juga: Honda Jet dijual di Jepang mulai tahun depan
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018