• Beranda
  • Berita
  • Plus-size yang diabaikan itu bernilai puluhan miliar dolar

Plus-size yang diabaikan itu bernilai puluhan miliar dolar

17 Oktober 2018 20:02 WIB
Plus-size yang diabaikan itu bernilai puluhan miliar dolar
Koleksi pakaian kerja Eloquii. (ANTARA News/Eloquii)
Jakarta (ANTARA News) - Tidak gampang bagi orang dengan ukuran tubuh di atas kebanyakan untuk mendapatkan pakaian yang diinginkannya. Memang, itu lah kenyataannya karena peritel enggan menyediakannya, dengan alasan pasar kecil dan harganya mungkin juga relatif mahal.

Sudah beberapa dekade, mayoritas peritel mengabaikan potensi perdagangan sektor ini yang sesungguhnya menguntungkan (profitable). Tapi sekarang tidak lagi, sejumlah peritel besar mulai melirik bisnis pakaian ukuran plus ini, setelah mereka sadar akan potensinya.

Di Amerika Serikat, menurut data perusahaan riset NPD Group, wanita negara itu menghabiskan 21,4 miliar dolar—sekitar Rp287 triliun jika dikalikan dengan kurs tengah Bank Indonesia saat itu Rp13.436 per dolar AS—untuk belanja pakaian ukuran plus pada 2016.

Dan nilai itu diperkirakan akan terus tumbuh setiap tahunnya pada kisaran 4 persen hingga 2020.

Nilai yang sangat fantastis! Tapi, itu cukup masuk akal karena menurut data statistik, saat ini lebih dari setengah wanita Amerika berumur 18 - 65 tahun mengenakan pakaian ukuran 14 atau lebih—ukuran yang masuk dalam kategori plus size.

Di Inggris lain lagi, PwC memperkirakan nilai pasar pakaian ukuran plus di negara ini mencapai 6,6 miliar euro atau sekira Rp115 triliun pada 2017 dan akan tumbuh 5,6 persen setiap tahunnya dalam periode 2017 - 2022.

Tidak banyak brand di Inggris yang mengkhususkan diri pada pakaian ukuran plus, dan pada 2017 tercatat hanya Evans, SimplyBe, Yours, Curvissa, dan Navabi untuk pakaian wanita. Kemudian ada High and Mighty, Jacamo, serta Badrhino untuk pasar kaum pria.
Koleksi pakaian plus-size Modcloth. (ANTARA News/Modcloth)


Ukuran dewasa untuk segmen ini di Inggris biasanya berukuran 18+ untuk wanita dan XXL+ untuk pria. Namun demikian, PwC mengategorikan segmen ukuran plus ini mulai dari nomor 16+.

Jadi, tidak ada alasan lagi bagi peritel untuk “mencampakkan” bisnis pakaian ukuran plus ini. Mereka saat ini berbondong-bondong mengadopsi sejumlah brand pakaian plus-size yang sudah punya nama di dunia.

Raksasa ritel AS Walmart misalnya, pada awal Mei lalu menggandeng Lord & Taylor yang juga menyedia pakaian ukuran plus. Bergabung ke toko online Walmart.com, Lord & Taylor debut dengan lebih dari 125 brand pakaian, termasuk Tommy Bahama, Vince Camuto, Miss Selfridge, dan La La Anthony.

“Langkah selanjutnya adalah peluncuran toko flagship Lord & Taylor, dengan memperkenalkan brand-brand premium baru yang ada kepada pelanggan kami,” kata Denise Incandela, haed of fashion, Walmart US eCommerce.

Walmart tidak berhenti sampai di situ, belakangan peritel yang baru saja mengakuisisi Flipkart India itu juga menyatakan akan mengakuisisi brand pakaian ukuran plus Eloquii, meskipun tidak menyebutkan nilai transaksinya.

Tapi, seseorang yang dekat dengan masalah itu kepada CNBC mengungkapkan bahwa nilai Eloquii saat ini sekitar 100 juta dolar AS atau setara dengan sekira Rp1,5 triliun lebih.

Tidak hanya Walmart, Old Navy juga mengumumkan kampanye “Size YES” dan akan menghadirkan koleksi plus-size secara online ke 75 toko, sedangkan J Crew bermitra dengan Universal Standard untuk memperluas ukuran pakaiannya pada koleksi musim dingin dan musim gugur.
Koleksi Modcloth. (ANTARA News/Modcloth)


Nordstrom (JWN) mencoba untuk menghilangkan gap ukuran dalam koleksinya dengan menambahkan nomor 14, 16, dan 18 di 30 tokonya, dengan 100 merek. Sementara Target dan Kohl’s memokuskan pada label privat plus-size-nya. Kohl’s mengatakan akan meluncurkan EVRI yang akan debut pada musim semi.

Meskipun tidak banyak dieskpos di TV fashion, sejumlah acara fashion show besar sudah mengakomodasi perancang maupun model-model pakaian ukuran plus, termasuk New York Fashion Week.

Tapi, ada juga kegiatan pertunjukan fesyen khusus untuk pakaian ukuran plus. Setidaknya ada tujuh fashion event khusus pakaian ukuran plus yang terkenal di dunia dan sudah menjadi agenda tahunan, menurut PR Counture, sebuah EO fashion yang didirikan Emma Medeiros.

Ketujuh pertunjukan fasyen plus-size itu meliputi District of Curve yang digelar setiap April di Washington DC, Full Figured Fashion Week di New York setiap Juni, Essence of Curve setiap Juli di New Orleans, Los Angeles, The Curvy Fashionista Style Expo tiap Agustus di Atlanta, The Curvy Con di New York tiap September, National Curves Day di Arlington tiap Oktober, dan The Curve Fest di Meksiko tiap September juga.

Pewarta: Suryanto
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018