17 legenda timnas Indonesia ramaikan laga amal

18 Oktober 2018 17:48 WIB
17 legenda timnas Indonesia ramaikan laga amal
Legenda sepakbola Indonesia Bima Sakti (kanan) dan pemain PSPS Pekanbaru All Star Agus Rianto menunjukkan dua baju bertanda tangan semua pemain dan pelatih Timnas Asian Games 2018 yang akan dilelang, pada jumpa pers di Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (18/12/2018). Timnas All Star dan PSPS Pekanbaru All Star akan menggelar laga amal penggalangan donasi untuk korban gempa Lombok dan Palu di Stadion Utama Riau, Pekanbaru pada 21 Oktober 2018, yang juga akan diisi dengan lelang baju bertanda tangan dari para pemain Timnas Asian Games 2018. ANTARA FOTO/ (FB Anggoro/aww.)
Pekanbaru  (ANTARA News) - Sebanyak 17 legenda sepak bola yang tergabung dalam Timnas All Star akan menggalang donasi untuk korban gempa Lombok dan Palu pada pertandingan amal di Kota Pekanbaru pada 21 Oktober 2018.

"Saya sangat antusias untuk pertandingan ini, dan juga pemain lainnya seperti Bepe (Bambang Pamungkas), Ismed Sofyan dan Valentino juga. Banyak yang ingin main di laga ini, karena untuk amal mereka jadi antusias," kata mantan kapten Timnas, Bima Sakti, pada jumpa pers di Pekanbaru, Kamis.

Timnas All Star akan bertanding melawan PSPS Pekanbaru All Star di Stadion Utama Riau, Pekanbaru, pada 21 Oktober pukul 15.30 WIB. Bima mengatakan, pelatih kawakan Indonesia, Danurwindo, akan menjadi pelatih Timnas All Star untuk pertandingan ini.

Mantan kapten Timnas itu sempat menunjukan daftar pemain yang akan ikut dalam pertandingan tersebut di secarik kertas kepada wartawan. Selain dirinya, ada sederet legenda sepak bola nasional yang akan ikut tanding yaitu Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Kurniawan Dwi Yulianto, Budi Sudarsono, Aly Aiboy, Firman Utina.

Kemudian ada Ferry Rotinsulu, Isnan Ali, Selamet Riadi, Gusnedi Adang, Ansyari Lubis, Valentino, Benben Barlian, Amrizal, Ade Suhendra, dan Fauzal Mubarok.

"Semua pemain ingin memberikan tontonan yang menarik. Pemain bola gak ada kata pensiun. PNS ada pensiun, pejabat ada pensiun, tapi pemain bola yang ada jadi `legend` (legenda)," katanya.

"Apalagi mungkin selama ini masyarakat Pekanbaru kurang tontonan, kurang hiburan. Jadi `legend` sepak bola nanti akan menyuguhkan permainan terbaik untuk menjadi contoh di Pekanbaru," lanjut Bima, yang mulai memperkuat Timnas Indonesia sejak usia 19 tahun itu.

Ketua panitia laga amal, Edward Yasa, menargetkan bisa ada sedikitnya 20 ribu penonton yang akan memadati Stadion Utama Riau yang berkapasitas 42 ribu kursi itu. Apalagi, pertandingan itu gratis dan penonton hanya perlu menyumbang sukarela di pintu masuk.

Meski begitu, untuk penonton VIP, panitia mengirimkan undangan untuk 120 orang tertentu. "Minimal harga kursi Rp1 juta dan hasilnya akan disumbangkan untuk korban gempa Lombok dan Palu," katanya.

Ia menambahkan, di sela istirahat usai babak pertama, panitia juga akan melakukan lelang baju Timnas Indonesia.

?Hasil donasi yang terkumpul akan diumumkan usai pertandingan, dan rencananya akan langsung diserahkan kepada saudara kita yang menjadi korban gempa Lombok dan Palu,? katanya.
 

Pewarta: Febrianto Budi Anggoro
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018