Pebulutangkis muda yang mendapatkan kesempatan melihat dari dekat salah satu peninggalan bersejarah di Indonesia dan pernah masuk dalam tujuh keajaiban dunia itu diantaranya berasal dari Taiwan, India dan Thailand.
Salah satu pebulutangkis yang mendapatkan kesempatan ke Candi Borobudur adalah Denis Srivastaka. Atlet asal India itu mengaku kagum dengan keberadaan candi tersebut. Tak ketinggalan, Denis juga mengabadikan kunjunganya ke candi terbesar di Indonesia itu.
“Ini berkaitan dengan kultur budaya, indah dan menakjubkan, hampir sama dengan negara saya, India. Saya kagum melihat keindahan dan kemegahan Candi Borobudur ini. Saya senang dan bangga bisa datang dan berada di sini,” kata Denis seperti dilansir pihak penyelenggara kejuaraan.
Hal sama dikatakan pebulutangkis asal Taiwan, Chien Tzu Huang. Bagi pemain tunggal putri Keelung High School ini, bisa melihat langsung keindahan Candi Borobudur akan menjadi pengalaman seumur hidup yang tidak akan terlupakan.
“Candi Borobudur sangat cantik ketika dilihat secara langsung. Saya sangat senang sekali bisa kesini. Ini pertama kalinya dalam hidup saya melihat salah satu keajaiban dunia. Pengalaman ini tidak akan terlupakan," kata Chien.
Candi Borobudur merupakan salah satu unggulan pariwisata di Jawa Tengah. Bangunan candi sendiri dihiasi sekitar 2.672 ukiran relief dan 600 patung serta stupa Buddha yang dinilai sebagai keajaiban karya manusia dan tidak bisa ditemui di tempat yang lain.
Blibli Superliga Junior 2018 diikuti 13 klub baik dari dalam maupun luar negeri dan bersaing untuk memperebutkan piala bergengsi dari dua kategori usia yaitu U-17 dan U-19 baik putra maupun putri. Sistim ini akan menggunakan format kejuaraan Thomas Cup dan Uber Cup. Setiap tim terdiri dari 10 pemain putra dan 10 pemain putri.
Pada kategori U-19, piala yang diperebutkan adalah Piala Liem Swie King untuk sektor putra dan Piala Susy Susanti untuk putri. Sementara itu, perubahan nama piala terjadi di kategori U-17. Jika pada tahun sebelumnya piala yang diperebutkan ialah Piala Superliga Junior, tahun ini peyelenggara mengabadikan nama Hariyanto Arbi sebagai piala untuk U-17 putra dan Yuni Kartika untuk putri.
Sementara itu manajer tim PB Djarum, Fung Permadi mendorong pemainnya bermain dengan lepas agar performa yang dimiliki bisa maksimal. Apalagi lawan yang dihadapi sering bertemu di Sirnas.
"Di fase grup banyak atlet kita yang tertekan untuk bertanding di format beregu. Makanya kami instruksikan semuanya bermain lepas dan menunjukkan performa maksimal," katanya.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2018