• Beranda
  • Berita
  • Diintensifkan, percepatan pemulihan dampak bencana Sulteng

Diintensifkan, percepatan pemulihan dampak bencana Sulteng

20 Oktober 2018 21:14 WIB
Diintensifkan, percepatan pemulihan dampak bencana Sulteng
Arsip Petugas melihat kerusakan pada Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Donggala akibat gempa dan tsunami di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (18/10/2018). PT Pertamina (Persero) akan melakukan pemulihan terhadap kondisi TBBM Donggala pasca diterjang gempa dan tsunami pada 28 September 2018 agar dapat kembali beroperasi secara normal. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

Terutama pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar dan normalisasi kehidupan masyarakat

Jakarta (Antara) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penanganan darurat dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah terus dilakukan dan percepatan pemulihan terus diintensifkan.

"Terutama pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar dan normalisasi kehidupan masyarakat," kata Sutopo melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Untuk mempercepat pemulihan dampak bencana, masa tanggap darurat di Sulawesi Tengah telah diperpanjang hingga Kamis (26/10). Sutopo mengatakan beberapa fasilitas publik seperti listrik dan komunikasi sebagian besar sudah pulih kembali.

Pemulihan stasiun pemancar-penerima seluler (BTS) untuk komunikasi di Sulawesi Tengah telah mencapai 96,1 persen dari total 3.519 BTS yang ada.

"Jaringan komunikasi Telkomsel telah pulih 100 persen, begitu juga dengan pasokan listrik. Pelayanan listrik telah mencapai 95 persen," jelasnya.

Untuk memberikan pasokan listrik, PT Perusahaan Listrik Negara telah mengoperasikan tujuh gardu induk, 2.086 gardu distribusi, 45 unit penyulang serta 70 unit dari 77 unit generator set yang ada.

"Namun, aliran listrik di beberapa wilayah di Kabupaten Donggala seperti Kecamatan Sindue, Balaesang Tanjung dan Sirenja memang belum berfungsi sehingga perlu generator set dan instalasi listrik di pengungsian," katanya.

Kondisi perekonomian juga berangsur-angsur normal dengan pengoperasian 25 stasiun pengisian bahan bakar umum di Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong dibantu 13 unit mobil tangki dengan dispenser.

"Penyaluran bahan bakar menggunakan 40 truk tangki dengan mengerahkan 132 relawan operator," tuturnya.

Sebanyak 25 pasar daerah, tiga pasar tradisional, tiga pasar swalayan, dan 17 bank telah kembali beroperasi.

Sekolah darurat telah dijalankan meski masih ada kekurangan tenda darurat dan sarana prasarana pendidikan serta belum semua siswa masuk sekolah.*

Baca juga: Kelistrikan Palu dapat diandalkan

Baca juga: Ratusan tenda pengungsi Balaroa siap ditempati



 


 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018