Beijing (ANTARA News) - Hingga Senin pagi belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban tergulingnya kereta api di Taiwan pada Minggu (21/10).Sampai pagi ini tidak ada laporan korban TKI
Otoritas setempat baru akan merilis data korban tewas akibat kecelakaan maut setelah proses identifikasi selesai, demikian Kekonsuleran
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei.
Satuan Tugas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan juga belum mendapatkan laporan mengenai korban jiwa dari anggotanya.
"Sampai pagi ini tidak ada laporan korban TKI," kata anggota Satgas TKI Taiwan, Agus Susanto dalam pesan singkatnya kepada Antara di Beijing.
Hingga Minggu (21/10) pukul 23.00 waktu setempat (22.00 WIB), jumlah korban tewas dalam peristiwa itu sebanyak 18 orang dan luka-luka 168 orang.
KA Puyuma Express yang berangkat dari Stasiun Shulin menuju Kabupaten Taitung dengan membawa 366 penumpang keluar dari relnya saat melintas di dekat Stasiun Xinma, Kabupaten Yilan (wilayah timur laut), pada pukul 16.50 waktu setempat (17.50 WIB).
Delapan gerbong terguling dan melintang di atas rel. Sedangkan lima gerbong lainnya masih tetap dalam posisi semula.
Peristiwa nahas yang dialami kereta semi cepat lintas pesisir Pulau Formosa itu merupakan catatan terburuk kecelakaan di lintasan kereta api di Taiwan dalam tiga dasawarsa terakhir.
Para korban luka, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat, langsung dilarikan ke Rumah Sakit St Mary, Luodong, untuk mendapatkan perawatan, demikian laporan kantor berita resmi Taiwan, CNA.
KA Puyuma digemari wisatawan karena melintasi jalur-jalur objek wisata, termasuk Hualien yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik.
Kereta berwarna putih dengan "livery" merah itu digerakkan dengan listrik di jalur ganda Shulin-Taitung yang bisa melaju dengan kecepatan maksimum 130 kilometer per jam.
Sebagian besar jalur yang dilintasi KA Puyuma tidak dilalui kereta cepat (THSR) dari Taipei menuju Kaohsiung di wilayah selatan.
Para TKI di Taiwan yang saat ini jumlahnya diperkirakan mencapai 250.000 orang biasa memanfaatkan libur akhir pekan Sabtu-Minggu dengan berekreasi dan bertemu sesama rekan seperantauan.
Biasanya pada Minggu sore mereka sudah kembali ke tempat kerja dengan menggunakan kereta api. Namun kereta api yang celaka itu melintas dari arah Taipei menuju Hualien, bukan dari arah sebaliknya yang biasanya pada Minggu sore hingga malam sarat penumpang arus balik menuju Taipei dan sekitarnya.
Penyebab kecelakaan yang menimpa kereta api yang dioperasikan oleh Taiwan Railways Administration (TRA) itu masih dalam penyelidikan.
Baca juga: Pameran foto Indonesia di stasiun kereta api Taiwan
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018