"Presiden juga menyampakan kasus Jamal Khashoggi dengan menyampaikan keprihatinan terjadinya kasus tersebut," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai mendampingi Presiden menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir.
Menlu juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi mengharapkan investigasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi dapat dilakukan dengan transparan.
Terkait hal tersebut, Menlu Arab Saudi menyampaikan kepada Presiden seperti apa yang disampaikan pernyataan sebelum berkunjung ke Indonesia.
Adel al-Jubeir pada Ahad (21/10) menyatakan bahwa Para pejabat Arab Saudi tidak mengetahui rincian mengenai bagaimana Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat mereka di Istanbul atau di mana jasadnya saat ini.
Dia mengatakan kepada Fox News dalam wawancara bahwa Khashoggi didekati oleh "tim keamanan Saudi" ketika ia masuk ke konsulat itu dan laporan mengenai apa yang terjadi setelah itu berbeda dari apa yang para pejabat Turki sampaikan, dan mendorong Saudi untuk menyelidiki.
"Ia dibunuh di konsulat itu. Kami tidak tahu rincian-rinciannya bagaimana. Kami tidak tahu dimana jasadnya," kata Jubeir.
"Kami bertekad untuk mengungkap setiap aspek. Kami bertekad menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," katanya.
Jubeir menyebut pembunuhan Khashoggi merupakan kesalahan yang mengerikan. Ini tragedi yang mengerikan. Kami sampaikan belasungkawa kepada mereka. Kami merasakan duka mereka," ujar Jubeir dalam wawancara tersebut.
Jubeir menjamin bahwa para pelaku yang bertanggung jawab akan menanggung akibatnya.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018