"Dalam kampanye ini, saya harapkan seluruh rumah kita harus jaga, kita memastikan tujuan kita kampanye sehat," kata Erick dalam acara 'Indonesia Maju Bersama Perempuan Keren' di Cilandak Town Square (Citos), Cilandak, Jakarta Selatan, Senin.
Hal itu juga ditekankan Erick kepada kelompok relawan Perempuan Keren (Kreatif, Enerjik, Religius, Nasionalis).
Menurut dia, Indonesia memerlukan perempuan kreatif, bersemangat tinggi atau energik, berketuhanan untuk maju. Spirit itu diperlukan bergerak maju dalam tantangan era digital dan berselaras dengan generasi yang jumlah cukup besar saat ini dalam pemilihan, yaitu pemilih muda.
"Indonesia butuh perempuan yang memegang spirit untuk kesatuan atas nama Ketuhanan Yang Maha Esa. Saya percaya Indonesia maju akan tercipta bersama Perempuan Keren," ujarnya.
Menurut Erick, peranan perempuan sangat penting untuk kemajuan Indonesia. Terutama dalam membangun pendidikan, keluarga dan membentuk generasi yang akan datang.
"Indonesia membutuhkan perempuan kreatif untuk menjaga kesetaraan, mengelola sesama, dalam keluarga-keluarga dalam segala bidang termasuk sosial ekonomi dengan semangat tinggi, dan energik untuk terus bergerak maju," paparnya.
Dalam kesempatan itu Erick sebelumnya mendapat pesan dari dari perempuan keren di acara tersebut. Ia juga menerima bunga dari perempuan keren yang nantinya akan diserahkan kepada Jokowi.
"Pesan ibu-ibu, bunganya juga langsung saya bawa ke Bogor, mudah-mudahan jam 7 malam diterima oleh beliau di sebuah tempat, nanti bunganya saya serahkan langsung," tukasnya.
Selain Erick acara tersebut juga dihadiri Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziah, Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Christine Hakim, Tina Talisa, Nuriul Arifin.
Semantara itu, Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Ma'ruf, Ida Fauziyah, mengingatkan agar Perempuan Keren mendinginkan situasi politik yang panas, dengan beradu gagasan, rekam jejak, dan tidak menggunakan hoaks.
"Kita akan dinginkan pesta demokrasi, kita sambut dengan riang gembira. Demokrasi adalah penuh kegembiraan, sarana berlomba, adu gagasan, program rekam jejak, bukan adu hoaks. Perempuan bukan pencipta hoaks, tetapi pencipta pemilu damai dan riang gembira," katanya.
Ida berpendapat perempuan memegang peranan penting dalam pesta demokrasi mengingat 50,6 persen pemilih dalam Pemilu 2019 nanti berjenis kelamin perempuan.
"Saya kira panas dan dinginnya situasi politik sangat tergantung dari perempuan-perempuan. Kenapa? Karena perempuan di Pemilu 2019 jumlahnya lebih besar dari laki-laki, yakni 50,06 persen," tuturnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018