• Beranda
  • Berita
  • Menperin apresiasi ekspor perdana All New Ertiga

Menperin apresiasi ekspor perdana All New Ertiga

22 Oktober 2018 19:28 WIB
Menperin apresiasi ekspor perdana All New Ertiga
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Harjanto (kedua kiri) melepas ekspor perdana All New Ertiga dan New Scooter Nex II di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/10). (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

Kami apresiasi terhadap komitmen PT SIM untuk terus meningkatkan investasinya, baik itu dalam bidang SDM maupun manufaktur. Sementara ekspornya semakin digenjot, dengan melakukan pembaruan model dan segmentasi kendaraan

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi ekspor perdana All New Ertiga dan New Scooter Nex II yang dilakukan PT Suzuki Indomobil Motor (SIM).

“Kami apresiasi terhadap komitmen PT SIM untuk terus meningkatkan investasinya, baik itu dalam bidang SDM maupun manufaktur. Sementara ekspornya semakin digenjot, dengan melakukan pembaruan model dan segmentasi kendaraan,” kata Airlangga melalui keterangannya di Jakarta, Senin.

Airlangga menyampaikan hal tersebut pada Peresmian Pabrik PT SIM serta ekspor kedua kendaraan tersebut di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Pada momen ini, PT SIM mengapalkan sebanyak 12.000 unit untuk All New Ertiga ke 22 negara tujuan ekspor yang tersebar di Asia, Amerika Latin, Afrika hingga Oseania. 

Sedangkan, Nex II dikirim ke Filipina dalam bentuk utuh atau Completely Built Up (CBU).

Sejak Agustus 2018, Nex II telah diekspor sebanyak 4.456 unit dan ke depan ditargetkan menembus 18.660 unit, termasuk ke Kamboja dalam bentuk CKD.

Kementerian Perindustrian mencatat, kinerja industri otomotif di Indonesia kian melesat, terlihat dari jumlah ekspor dalam bentuk komponen kendaraan yang naik hingga 13 kali lipat, dari 6,2 juta pieces pada tahun 2016 menjadi 81 juta pieces tahun 2017. 

Bahkan, di pasar Asean saat ini, permintaan dalam bentuk keadaan terpisah atau completely knock down (CKD) kian meningkat.

Lonjakan pun terjadi pada angka produksi kendaraan bermotor roda empat, dari 1,177 juta unit tahun 2016 menjadi 1,216 juta unit di 2017.

Jumlah tersebut diperkuat dengan peningkatan ekspor kendaraan dalam bentuk CBU sebanyak 231 ribu unit tahun 2017 dibanding tahun 2016 sekitar 194 ribu unit.

Langkah selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh industri otomotif di Tanah Air dalam pengembangan produk yang berdaya saing global. 

Fasilitas perpajakan itu antara lain tax holiday, tax allowance, Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP), Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta kemudahan importasi menggunakan skema Completely Knock Down (CKD) dan IKD.

“Dalam waktu dekat, akan dikeluarkan insentif super tax deduction untuk perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM dan untuk industri yang melaksanakan kegiatan RD&D (research, development, and design),” papar Airlangga.

Baca juga: Ekspor Suzuki APV ke 89 negara tembus 223.341 unit
Baca juga: Suzuki mulai ekspor Ertiga ke Amerika Latin, Meksiko jadi pasar utama

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018