• Beranda
  • Berita
  • Saudi jaga stabilitas riyal di tengah tekanan kasus pembunuhan Khashoggi

Saudi jaga stabilitas riyal di tengah tekanan kasus pembunuhan Khashoggi

23 Oktober 2018 07:47 WIB
Saudi jaga stabilitas riyal di tengah tekanan kasus pembunuhan Khashoggi
Ilustrasi: Petugas bank menghitung uang mata uang Arab Saudi, riyal, pecahan kecil di Batam, Kepulauan Riau. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

"Kebijakan moneter kerajaan adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar guna menstabilkan harga"

Dubai (ANTARA News) -  Kebijakan moneter Arab Saudi adalah menjaga stabilitas nilai tukar (kurs) riyal, gubernur bank sentral Ahmed al-Kholifey mengatakan kepada surat kabar Maal.

Riyal dipatok pada 3,75 terhadap dolar AS, tetapi mata uang Saudi telah berada di bawah tekanan sebagai akibat dari pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis yang menentang kebijakan-kebijakan kerajaan.

"Peningkatan suku bunga AS biasanya membutuhkan kenaikan suku bunga lokal atau jika nilai tukar menjadi tidak stabil," kata Kholifey dalam wawancara yang dipublikasikan pada Senin (22/10).

"Kebijakan moneter kerajaan adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar guna menstabilkan harga." Demikian laporan yang dikutip Reuters.

Riyadh awalnya membantah mengetahui nasib Khashoggi sebelum mengatakan dia tewas dalam perkelahian di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, sebuah reaksi disambut dengan skeptis oleh beberapa pemerintah Barat, mengganggu hubungan dengan pengekspor minyak terbesar dunia itu.

Baca juga: Harga minyak naik tipis meskipun Arab Saudi janji tingkatkan produksi

Baca juga: Dolar menguat di tengah perundingan Brexit yang terus berubah

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018