"Dari survei kami sebesar 75 persen publik menyatakan kekhawatiran mereka karena semakin maraknya berita hoaks yang beredar di media sosial," kata peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan responden yang menyatakan tidak khawatir dengan berita hoaks jumlahnya dibawah 10 persen yaitu lebih tepatnya 8,7 persen.
Menurut dia, dari responden yang khawatir itu, sebesar 74, 5 persen menyatakan mereka ingin hoaks di media sosial dibersihkan atau ditertibkan.
"Mereka yang setuju bahwa media sosial harus dibersihkan dari hoaks merata di semua segmen pemilih," ujarnya.
Dia menjelaskan hal itu terlihat dari tingkat pendidikan tinggi maupun rendah, masyarakat kecil maupun ekonomi mapan, merata di pendukung partai politik, pendukung capres hingga para pengguna media sosial.
Menurut dia, di segmen pendidikan, responden yang lulus SD atau dibawahnya sebesar 67,3 persen yang menyatakan setuju media sosial harus dibersihkan dari berbagai ujaran kebencian dan hoaks.
"Bahkan di segmen pemilih terpelajar tingkat persetujuan terhadap pembersihan media sosial dari hoaks lebih tinggi lagi yaitu 91,1 persen," katanya.
Di segmen pemilih parpol menurut dia, mayoritas pendukung parpol tersebut menyatakan persetujuan agar media sosial bersih dari informasi hoaks.
Dia mengatakan hal sama juga terlihat dari para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, mayoritas setuju bahwa media sosial harus bersih dari hoaks.
Survei dilakukan pada tanggal 10-19 Oktober 2018 melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan "margin of error" sebesar +/- 2,9 persen.
Survei dilaksanakan di 34 provinsi di Indonesia dan pihak LSI Denny JA juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan wawancara mendalam.
Baca juga: Presiden heran masih banyak bermunculan hoaks
Baca juga: Waspadai hoaks pembebasan Depo LRT Jabodebek
Baca juga: Presiden minta santri jangan mudah percaya hoaks
Baca juga: TKN Jokowi-Ma'ruf bahas strategi tangkal politik kebohongan
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018