"Acanthosis nigricans. Ada garis hitam di leher bagian belakang, pasti pre-diabetes. Ini akibat insulin tidak bekerja," ujar ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Dante Saksono H. SpPD-KEMD, PhD di Jakarta, Rabu.
Seperti dilansir Mayo Clinic, kulit yang mengalami kondisi ini bisa menjadi menebal. Selain leher, acanthosis nigricans juga bisa muncul di ketiak dan selangkangan.
Mereka yang mengalami obesitas pun mengalami acanthosis nigricans. Pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya kanker di organ internal, seperti perut atau hati.
Mereka yang masuk dalam kategori pre-diabetes, kadar gula darah saat puasa biasanya mencapai 100 mg/dL dan 140 mg/dL sewaktu. Kondisi ini dalam lima tahun mendatang bisa berkembang menjadi diabetes.
Orang yang berada di fase pre-diabetes mulai mengalami resistensi insulin, sehingga kadar gula dalam aliran darah meningkat.
Baca juga: Agar pra-diabetes bisa sembuh
Ada sejumlah faktor risiko yang bisa membuat seseorang memasuki fase ini antara lain berat badan berlebihan, kurang beraktivitas fisik dan menerapkan pola diet tak seimbang.
"Bukan hanya urusan nasi sedikit. Tetapi diet yabg tidak menaikkan berat badan. Nasi sedikit ngemilnya banyak, risiko tinggi. Kontribusi diet itu 30 persen pada gula darah," ujar Dante yang juga atlet triathlon itu.
Selain itu, ada juga faktor etnik. Dante menuturkan, hasil survei beberapa waktu lalu memperlihatkan etnik Manado secara genetik berisiko lebih besar mengembangkan diabetes ketimbang etnik lainnya, di luar faktor terkontrol. Hanya saja, dia tak mempunyai jawaban mengapa hal ini bisa terjadi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018