"Kita kan saudara tua di antara negara-negara ASEAN, karena kita punya jumlah penduduk paling besar dan wilayah yang sangat luas, juga memiliki kekayaan budaya dan peninggalan budaya yang sangat kaya sehingga kita harus berada di paling depan dalam mempromosikan kawasan ASEAN, terutama di sektor kebudayaan," kata Muhadjir kepada wartawan di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN untuk urusan kebudayaan dan kesenian ke-8 (ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts) di Yogyakarta, Rabu.
Dia juga berharap Indonesia akan berada di garis terdepan dalam membawa ASEAN semakin maju terutama di sektor kebudayaan.
"Kita harapkan kita akan menjadi leading brothers, jadi saudara yang memimpin di depan di antara anggota-anggota ASEAN yang lain," tuturnya.
Menurut dia, pertemuan AMCA itu mendorong kerja sama kebudayaan yang lebih erat untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaaan di kawasan ASEAN kepada dunia.
Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertemuan AMCA ke-8 dan pertemuan terkait seperti Pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Kebudayaan dan Kesenian (ASEAN Senior Officials Meeting for Culture and Arts/SOMCA), pertemuan AMCA Plus Three (AMCA, China, Japan, and Republic of Korea), SOMCA Plus Three. Pertemuan-pertemuan tersebut dilaksanakan pada 21-25 Oktober 2018.
Pertemuan AMCA itu dihadiri antara lain Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Brunei Darussalam Dato Paduka Seri Haji Aminuddin Ihsan, Sekretaris Negara Kamboja Samraing Kamsan, Menteri Kebudayaan Thailand Vira Rojpojchanarat, Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Paduka Lim Jock Hoi.
Baca juga: Pertemuan menteri anggota ASEAN untuk kebudayaan dibuka
Baca juga: Mendikbud: AMCA promosikan peradaban persatuan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018