PT MMKSI mengatakan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk publikasi small MPV andalan Mitsubishi tersebut merupakan bagian dari strategi penjualan.
"Ini bagian dari strategi karena kita tahu di segmen ini Mitsubishi baru masuk dibanding teman-teman kompetitor," ujar Head of Sales & Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya, di Jakarta, Rabu.
Oleh karenanya, Xpander memerlukan investasi lebih guna membuat branding sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat luas tentang adanya produk anyar keluaran pabrikan otomotif asal Jepang tersebut.
Meski demikian, investasi sebesar itu tidak semata-mata hanya untuk menaikkan pamor Xpander. Imam mengatakan biaya iklan yang dikeluarkan juga untuk meningkatkan branding Mitsubishi sebagai produsen kendaraan penumpang di Indonesia.
"Dulu kalau ingat Mitsubishi tahunya (kendaraan) komersil dan sport car image-nya. Tapi kami sekarang punya beberapa line up kendaraan selain itu, ada SUV, ada MPV," tutur Imam.
"Itu salah satu bagian dari strategi untuk mengeksplor branding Mitsubishi passenger," tandasnya.
Sebelumnya, Sigi Kaca Pariwara mengeluarkan keterangan tertulis mengenai belanja iklan televisi pada kuartal III tahun 2018. Dari hasil pemantauan iklan televisi Adstensity menunjukkan bahwa pada Juli-September, total belanja iklan di 13 stasiun televisi nasional mencapai Rp28,27 triliun.
Khusus untuk belanja iklan televisi sektor otomotif, brand Mitsubishi Xpander menduduki posisi pertama dalam Top10 brand otomotif belanja iklan televisi terbanyak kuartal III tahun 2018 dengan total Rp105,45 miliar.
Baca juga: Mitsubishi Xpander alami kenaikan harga
Baca juga: Mitsubishi akan tambah 143 diler hingga Maret 2019
Baca juga: Mitsubishi raih peringkat tertinggi layanan purna jual di Indonesia
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018