Seminar ini diadakan atas bentuk dukungan Mobil Lubricants Indonesia terhadap gaungan pemerintah yang bertajuk Making Indonesia 4.0 yang menjadi roadmaping untuk mengimplementasikan sejumlah strategi guna memasuki era industri 4.0. Roadmap ini diharapkan bisa mendorong Indonesia untuk masuk 10 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030 nanti dan juga menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035.
"Acara seminar ini sebagai wujud komitmen kami dalam mendukung rencana pemerintah mendorong pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri," kata Presiden Direktur ExxonMobil Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Kementerian Perindustrian telah menetapkan lima sektor manufaktur sebagai percontohan yang diprioritaskan perkembangannya pada tahap awal. Adapun lima sektor industri tersebut ialah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, dan kimia.
Industri ini akan mengimplementasikan revolusi industri 4.0 di tanah air.
Baca juga: Hyundai Kona 2018 terbaik menurut TAWA
Kendati demikian, tidak bisa dipungkiri dengan melemahnya mata uang rupiah berdampak tidak baik bagi industri manufaktur yang ada di tanah air. Maka untuk menyiasati permasalahan ini adalah dengan menghemat perbelanjaan keperluan mesin industri.
Meski sering dilupakan, pelumas berperan penting bagi kinerja dan produktifitas dari sebuah industri manufaktur.
"Kami senantiasa selalu aktif dalam riset dan pengembangan guna menciptakan pelumas terbaik untuk membantu para pelaku industri menjawab tantangan ekonomi dengan membantu meningkatkan efisiensi biaya perusahaan," tambahnya.
Oleh karena itu perusahaan diimbau untuk memahami kebutuhan solusi pelumasan bagi mesin mereka, sehingga mesin dapat bekerja secara optimal dan menaikkan produktifitas.
Baca juga: Hyundai luncurkan model i30 N Line di Korea Selatan
Baca juga: Presiden Jokowi: Esemka dikerjakan industri, tidak ada urusan pemerintah
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018