Rembug Kopi Nusantara digelar di Smesco

25 Oktober 2018 01:59 WIB
Rembug Kopi Nusantara digelar di Smesco
Dirut Smesco Indonesia (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi bersama Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga berupaya menjadilan Rembug Kopi Nusantara 2018 sebagai ajang promosi kopi terbaik Indonesia. (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Rembug Kopi Nusantara 2018 dan award bagi UKM berprestasi digelar di Smesco Indonesia sebagai salah satu upaya untuk mengangkat dan mengenalkan keanekaragaman kopi nusantara.

Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) Emilia Suhaimi di Jakarta, Rabu, mengatakan acara Rembug Kopi Nusantara 2018 berlangsung di Exhibition Hall, Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, 26-28 Oktober 2018.

"Ajang ini sebagai suatu upaya untuk menyatukan potensi yang ada dari komoditas kopi Indonesia yang sudah terkenal ke mancanegara," katanya.

Perkebunan kopi Indonesia yang mencapai 1,3 juta ha telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara produsen ke-4 terbesar di dunia. Di samping itu cita rasa kopi yang dipunyai Indonesia tak sekadar biasa saja, melainkan bercita rasa tinggi hingga terkenal di pasar dunia.

Oleh karena itu, melalui acara ini Smesco Indonesia ingin memberi ruang gerak kepada para pelaku KUKM dengan potensi yang dimiliki untuk mengekspresikan.

Selain itu juga untuk mempromosikan hasil kreativitas mereka kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat akan semakin mengenal produk-produk lokal berkualitas.
"Kami akan mengundang para pelaku UKM di bidang kopi untuk dapat berkumpul dan saling bersinergi dalam rangka mem-branding produk kopi unggulan dari masing-masing daerah sehingga bisa menjadi suatu potensi yang luar biasa,” ujar Emilia.

Emilia berharap, melalui kegiatan tersebut masyarakat, pebisnis, asosiasi, eksportir dan juga pencinta kopi akan lebih mengenal berbagai hal tentang kopi. Mulai dari proses penanaman, panen, dan pengolahan biji kopi, serta ciri khas rasa kopi lokal yang sangat beragam dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Melalui kegiatan Smesco Rembug Kopi Nusantara ini, diharapkan akan memberi pemahaman tentang dunia perkopian Indonesia kepada masyarakat luas, sehingga bagi para pengusaha skala mikro, kecil, dan menengah dapat memanfaatkan peluang usaha di bisnis kopi ini," ujar Emilia.

Berbagai kegiatan menarik akan digelar selama tiga hari pelaksanaan even tersebut mulai dari gimmick interaktif untuk mengenalkan kepada pengunjung perjalanan dari sebuah biji kopi menuju secangkir kopi yang siap diminum. Gimmick berupa tampilan semua alat yang diperlukan untuk proses ini, dan video singkat yang menjelaskan masing-masing alat.

“Memberikan atraksi atau pengetahuan tentang kopi sesuai khas masing-masing, seperti cara membuat dan menyantap minuman kopi tiam atau kopi tarik, kopi arang atau kopi joss, kopi khas timur tengah, dan sebagainya,” papar Emilia.

Selain itu akan mengenalkan seni barista dan teknik-teknik menyeduh kopi kepada para pengunjung yang hadir. Setiap barista secara bergiliran akan dipersilahkan untuk menunjukkan ketrampilan dan teknik yang dimiliki di atas panggung dengan durasi waktu tertentu.

Ada juga Bincang Asik yaitu sebuah diskusi ringan untuk mengenalkan minuman kopi lokal yang bisa dinikmati oleh semua generasi, termasuk generasi milenial. 
Bincang Asik diisi oleh Andanu Prasetyo selaku pemilik dari usaha Kopi Tuku, yang sedang berkembang sebagai bisnis kopi lokal yang modern. 

Kegiatan workshop juga akan ada di sana untuk mengajarkan dasar dari ilmu branding dan desain, dengan praktek langsung dari media layar pada stage. 

Pemateri kemudian menggunakan aplikasi editing yang sederhana untuk memberi contoh konsep desain yang baik, seperti bentuk, pemilihan warna, dan sebagainya.
Empat kementerian, yakni Kemenkop dan UKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pariwisata akan hadir dalam acara tersebut. 

Termasuk dari Coffee Connecting People, Duta Kopi Indonesia, Indonesia Latte Art Artist, Indonesian Sustainable Coffee Cooperative, SMK Pariwisata, dan Mahasiswa Fakultas Perhotelan.

Begitu juga dari Badan Ekonomi Kreatif, perwakilan kantor kedutaan negara-negara sahabat, Asosiasi Duta Indonesia, Coffee Lover’s Indonesia, Dewan Kopi Indonesia, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Gabungan Eksportir Indonesia, serta Indonesia Bakers dan Convectioners Society.

Pada saat yang sama, LLP-KUKM juga akan menggelar Smesco Award sebagai ajang pemberian penghargaan kepada pengusaha yang mampu mengembangkan kreasi dan inovasi yang tinggi, serta mampu menginspirasi dunia usaha. 

Diharapkan melalui event ini UKM dapat bangkit dan berprestasi sehingga mampu berperan serta dalam menggerakan roda perekonomian nasional.

“Penghargaan ini dapat menggugah munculnya para usahawan baru yang kreatif, inovatif, dan menginspirasi tumbuhnya dunia usaha sehingga dapat menambah jumlah angkatan kerja di Indonesia,” kata Emilia.

Smesco Award lanjut Emilia juga sebagai forum inspirasi bagi para pelaku UKM lain untuk semakin giat dan kreatif dalam mengembangkan usahanya, dan sebagai kampanye positif dari program pemerintah dalam mencetak lima juta wirausaha hingga 2019. 

Output kegiatan ini tersedianya data mengenai UKM potensial yang mempunyai daya dobrak usaha kreatif dan inovatif.
“Bagi para pengusaha yang mendapat penghargaan ini diharapkan nilai tambah ekonomi mereka meningkat, terbukanya akses permodalan, terbukanya jaringan pasar, dan terjalin melalui jaringan informasi teknologi,” ujarnya.

Ajang gelar para pengusaha sukses yang tampil dalam Smesco Award kali ini adalah mereka yang telah melalui seleksi cukup ketat. 

Antara lain dengan memantau kapasitas usaha yang telah dijalani, kelayakan usaha, serta dampak ekonomisnya terhadap lingkungan sosial.

Selain melakukan survei langsung ke lapangan, proses penyaringan pemenang dilakukan melalui lembaga atau wadah organisasi yang sudah dikenal sebagai pembina para pelaku UKM. Lembaga terkemuka tersebut antara lain Kadin, HIPMI, IWAPI, dan IPEMI.

Penilaian Smesco Award 2018 dilakukan melalui penghitungan bobot yang diberikan kepada masing-masing penilaian kualitatif dan kuantitatif dengan skor dan variabel yang ditentukan oleh dewan juri yang ditunjuk oleh penyelenggara.

Untuk proses penilaian dilakukan dalam tiga tahap, yakni tahap seleksi wirausaha, tahap kunjungan lapangan, dan tahap rekomendasi. “Dalam konteks tersebut, Majalah Peluang bekerja sama dengan LLP-KUKM menghimpun sejumlah UMKM maupun pelaku usaha start-up yang dinilai mampu membangun usahanya dengan produk-produk yang unik dan kreatif,” kata Emilia.*

Baca juga: Industri Kecil Menengah didorong kembangkan kopi khusus

Baca juga: Pemprov Sulsel rancang proyek percontohan hilirisasi kopi



 


 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018