Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengimbau masyarakat tidak marah dan melakukan aksi demonstrasi terkait kasus pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser NU di Garut, Jawa Barat, pada beberapa hari lalu.Ketiganya sudah minta maaf kok, mereka bilang melakukannya secara pribadi, lalu organisasi menyerahkannya kepada pihak kepolisian, tinggal kita tunggu saja proses hukumnya."
"Kalau saya bilang selesaikan dengan cara hukum yang berlaku di negara ini, jangan sampai setiap kelompok buat dalil hukum masing-masing kemudian berujung pada aksi demonstrasi yang justru membuat rugi negara," kata Wiranto di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis.
Ia pun meminta masyarakat untuk mempercayakan kasus pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat kepada hukum, yakni kepolisian.
Wiranto juga mengajak semua pihak untuk menjaga suasana damai menjelang Pemilu 2019.
"Memang pasti ada kesalahan baik di sengaja atau tidak, mari kita jaga suasana tenang jelang Pemilu, kemarin kita berhasil sewaktu Pilkada, Asian Games hingga Asian Paragames. Mari diselesaikan secara Islami, tenang, kalau dalam Islam ada istilah ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan semangat tabayyun mencari kebenaran melalui hukum yang berlaku di negeri ini," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Wiranto mengaku sudah mendapat kabar bahwa tiga pelaku pembakar bendera sudah meminta maaf atas nama pribadi, bukan atas nama organisasi.
"Ketiganya sudah minta maaf kok, mereka bilang melakukannya secara pribadi, lalu organisasi menyerahkannya kepada pihak kepolisian, tinggal kita tunggu saja proses hukumnya," tuturnya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018