Wiranto: Revolusi Mental tekan radikalisme

27 Oktober 2018 19:47 WIB
Wiranto: Revolusi Mental tekan radikalisme
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto (kanan) di acara Rembuk Nasional Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Manado, Sabtu (27/10 /2018). (ANTARA/Anom Prihantoro)
Manado (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan program Revolusi Mental mampu menekan tumbuhnya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
   
"Sudah ada hasilnya gerakan Revolusi Mental itu, meski belum sempurna. Terus diupayakan dengan sebaik mungkin. Upaya yang sudah kami lakukan adalah melawan terorisme dan radikalisme," katanya di Manado, Sabtu, dalam Rembuk Nasional Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental.

Ia mengatakan program Revolusi Mental bersesuaian dengan upaya pemerintah menciptakan stabilitas negara dengan menekan terorisme dan radikalisme.

Pada muaranya, kata Wiranto, pemerintah terus mengupayakan stabilitas negara guna menciptakan iklim usaha dan investasi yang baik di Indonesia.

Ia menambahkan bahwa Indonesia saat ini sudah mendapat pengakuan sebagai negara paling aman kesembilan di dunia.

Wiranto juga menyinggung peran pemerintah dalam mengembalikan citra Islam yang damai sebagai rahmat alam semesta melalui penyelenggaraan seminar-seminar tentang Islam moderat.
   
"Indonesia 'kan Islam yang ramah dan damai. Harus dikembalikan kepada Islam yang ramah dan damai itu sendiri. Ini juga masuk gerakan Indonesia yang tertib, gerakan Revolusi Mental terus kami upayakan," kata dia. 

Baca juga: Puan Maharani paparkan keberhasilan revolusi mental
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018