EBIT Mercedes-Benz turun signifikan dibanding kuartal pertama 2017, terutama karena jatuhnya volume penjualan dan pengeluaran sehubungan dengan proses pemerintah dan langkah-langkah penyelesaian untuk kendaraan diesel, kata Daimler AG dalam laporan keuangan kuartal ketiga 2018, dikutip Minggu.
Setelah terkuaknya skandal diesel Audi dan BMW di AS, persoalan yang sama terungkap di Daimler Group yang melibatkan mobil-mobil diesel Mercedes-Benz. Perangkat lunak yang dituduh mengelabui uji emisi diesel telah memicu gelombang penarikan mobil Mercedes-Benz di Eropa dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca juga: Daimler diduga gunakan software untuk akali uji emisi di AS
Dampak yang sekarang masih terasa bahwa penjualan mobil Mercedes-Benz pada kuartal ketiga tahun ini hanya mencapai 559.500 unit, turun signifikan dibanding periode sama tahun lalu.
Baca juga: Bos Daimler akan temui Menteri Transportasi Jerman bahas emisi diesel
Di Eropa, bahkan, penjualan Mercedes-Benz turun 12 persen menjadi hanya 223.600 unit, dan di negara asal brand ini, Jerman, penjualan turun 13 persen dengan hanya 72.100 unit saja.
Mercedes-Benz juga tidak bisa mempertahankan performanya di pasar terbesar dunia, China, dengan penjualan kuartal ketiga turun 11 persen menjadi hanya 170.400 unit kendaraan, demikian juga di Amerika Serikat terkoreksi 8 persen menjadi 76.000 unit.
Turunnya penjualan dan kewajiban-kewajiban penyelesaian terkait skandal diesel telah memaksa pendapatan Mercedes-Benz Juli-September 2018 turun 7 persen menjadi 21,7 miliar euro, sedangkan laba sebelum pajak jatuh dari 2,105 miliar euro menjadi 1,372 miliar euro.
“Industri otomotif dan dengan demikian juga Daimler masih dalam lingkungan yang sangat menantang. Permintaan tinggi dari pelanggan kami membuat kami yakin untuk kuartal keempat,” kata Dieter Zetsche, Ketua Dewan Manajemen Daimler AG dan Kepala Mercedes-Benz Cars.
Baca juga: CEO Daimler Dieter Zetsche dikabarkan akan berhenti 2019
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018