Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan perlu ada sistem untuk melacak komitmen yang dijanjikan para pihak dari pelaksanaan Our Ocean Conference (OOC) 2018.Perlu ada mekanisme untuk melacak komitmen-komitmen yang diberikan selama OOC berlangsung, sehingga bisa diketahui apakah komitmen tersebut berjalan atau tidak
"Akan ada komitmen baru, nanti bisa diikuti apa saja. Tapi, yang jadi highlight, saya ingin encourage (mendorong) ada yang melacak komitmen yang dibuat," kata Susi pada sesi Our Ocean Opening Reception 2018 di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Menurut dia, perlu ada mekanisme untuk melacak komitmen-komitmen yang diberikan selama OOC berlangsung, sehingga bisa diketahui apakah komitmen tersebut berjalan atau tidak.
Dalam kesempatan yang sama, Susi mengatakan bahwa Indonesia telah mengatasi pencurian ikan atau illegal, unreported, unregulated fishing dan memberikan hasil memberikan dampak keberlangsungan dan peningkatan ekonomi dari kelautan.
Sekarang, ia mengatakan saatnya mengatasi sampah plastik yang menjadi polusi di laut. Akan ada sekitar 50 pembicaraan atau ocean talks dalam gelaran OOC Ke-5 di Bali ini dan diadakan untuk mengamankan laut.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Susi mengingatkan para pemberi komitmen memastikan tidak ada donor yang tertinggal saat nanti meninggalkan Bali.
Dijadwalkan ada sekitar enam kepala negara atau presiden, satu wakil presiden, 36 menteri yang akan hadir di konferensi kelautan yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Oktober 2018.
Setidaknya ada enam isu kelautan yang akan dibahas dalam konferensi, di antaranya komitmen banyak negara, kemudian penurunan jumlah sampah plastik, polusi laut, keamanan maritim, perubahan iklim, kemudian perikanan yang berkelanjutan.
Baca juga: Susi: OOC Bali akan dihadiri 1.900 delegasi
Baca juga: Empat Tahun Jokowi-JK: Sukses aksi "tenggelamkan", sektor perikanan kini menjadi primadona ekspor nasional
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018