Lombok Utara (ANTARA News) - Lembaga nirlaba yang berpusat di Indonesia, Aksi Cepat Tanggap (ACT) membangun selter hunian dengan nama "Kampung Orang Baik" untuk 145 warga terdampak gempa bumi di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.Semua rangkanya menggunakan besi. Meski begitu tidak terlalu berat. Sehingga tahan terhadap guncangan gempa
Branch Manager ACT NTB, Lalu Muhammad Alfian, di Lombok Utara, Minggu, mengatakan, pembangunan selter hunian yang didanai langsung dari kerja sama antara ACT dan kitabisa.com tersebut, akan menjadi salah satu kampung binaan ACT.
Menurut dia, selter hunian tersebut sengaja diberikan nama "kampung orang baik" karena pemberi donasi dan yang akan diberikan donasi insya Allah menjadi orang baik.
"Pada intinya ini adalah doa. Karena ini juga kesepakatan antara ACT dan Kitabisa.com sebagai penggalang dana," katanya.
Ketika kitabisa.com melakukan penggalangan dana, kata dia, mereka berinspirasi bahwa selama ini portal tersebut selalu didatangi oleh orang-orang yang selalu memberikan inspirasi. Sehingga, saat akan diimplementasikan oleh ACT dalam bentuk hunian, disepakatilah nama "kampung orang baik".
Alfian menambahkan kampung tersebut tak hanya akan menjadi sekedar nama. Namun juga akan dibina menjadi benar-benar seperti namanya. Di mana masyarakat secara sosial akan baik, secara ekonomi pun baik.
"Tak hanya sekedar hunian saja yang akan dibangun, namun juga bagaimana sistem kehidupan mereka yang sempat lumpuh. Terutama di bidang ekonomi mereka," ucapnya pula.
Saat ini, kata Alfian, sudah berdiri 38 unit rumah dari 145 unit yang ditargetkan sehingga sebagian warga yang masih menempati tenda dapat dengan segera menempati hunian yang berbentuk "knockdown" tersebut.
Sementara itu, Koordinator Pembangunan Selter Model Knockdown, Bandan Purwanto menjelaskan, model selter bongkar pasang yang digunakan di kampung orang baik tersebut, merupakan salah satu selter unggulan ACT karena dilihat dari segi kekuatannya.
"Semua rangkanya menggunakan besi. Meski begitu tidak terlalu berat. Sehingga tahan terhadap guncangan gempa," ujarnya.
Dalam sehari, kata dia, enam pekerja ACT dapat menyelesaikan enam sampai tujuh unit rumah sehingga proses pengerjaan selter tersebut bisa lebih cepat dari target.
Baca juga: Tim medis ACT Lombok kunjungi Rika si gadis penderita kusta
Namun, yang menjadi kendala di lapangan, yakni kondisi pondasi tempat berdirinya selter. Di mana sebagian besar warga belum melakukan pembersihan di lokasi tempat akan dibangunkannya selter.
"Kami memaklumi itu, karena sebagian warga memang bekerja di tempat kerja mereka masing-masing. Namun, sebisa mungkin kami juga mengajak mereka untuk bisa menyegerakan proses pembersihan lokasi pondasi selter," katanya.
Rohani, salah satu warga Dusun Teluk Kombal, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, ?mengaku sangat berterima kasih? kepada ACT yang telah membanguns selter hunian untuk anggota keluarganya.
"Kami berharapat secepatnya pindah dari tenda ini. Karena di sini panas kalau siang. Dan kalau malam sangat dingin. Terlebih angin kencang sering datang," tuturnya.
Ia berharap musibah yang menimpa dirinya dan seluruh masyarakat Lombok, bisa menjadi pelajaran berharga. Terutama untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan kembali menjalankan kehidupan seperti biasanya.
Baca juga: ACT bersama asuransi syariah salurkan bantuan bencana di Lombok
Baca juga: ACT gelar konser amal peduli Palestina dan Lombok
Pewarta: Awaludin
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018