Dengan penjualan yang turun, pendapatan grup Daimler pada periode itu hanya 40,2 miliar euro, lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang mencapai 40,7 miliar euro, kata Daimler Group dalam laporan keuangannya, dikutip Senin.
Laba sebelum pajak (EBIT) grup otomotif Jerman ini juga terkoreksi menjadi 2,488 miliar euro, jauh di bawah laba periode sama tahun 2017 yang mencapai 3,409 miliar euro, dengan laba bersih juga turun menjadi 1,761 miliar euro.
Baca juga: Saham Daimler rontok, Bursa Jerman turun 0,64 persen
Daimler mengakui bahwa melemahnya performa keuangan perusahaan banyak dipengaruhi oleh buntut skandal emisi diesel Mercedes-Benz. Ini terutama karena turunnya volume penjualan dan naiknya pengeluaran sehubungan dengan proses pemerintah dan langkah-langkah untuk kendaraan diesel, katanya.
“Industri otomotif dan dengan demikian juga Daimler masih dalam lingkungan yang sangat menantang. Permintaan tinggi dari pelanggan kami membuat kami yakin untuk kuartal keempat,” kata Dieter Zetsche, Ketua Dewan Manajemen Daimler AG dan Kepala Mercedes-Benz Cars.
Arus kas perusahaan pada sembilan bulan pertama 2018, menurut Daimler, banyak dipengaruh penundaan pengiriman kendaraan akibat pembatasan yang disebabkan oleh penundaan sertifikasi kendaraan Mercedes-Benz.
Baca juga: Mercedes siapkan enam pabrik mobil listrik termasuk di Beijing dan Bangkok
Selain itu, Mercedes-Benz Vans mengalami keterlambatan pengiriman yang disebabkan oleh langkah-langkah tertentu untuk kendaraan diesel. Selanjutnya, ada dampak dari peningkatan investasi dalam properti, pabrik, dan peralatan.
Namun, pembayaran pajak penghasilan yang lebih rendah memiliki dampak positif pada arus kas dari bisnis industri.
“Pada kuartal lalu, ada berbagai faktor negatif yang memiliki dampak signifikan pada penghasilan kami. Meskipun demikian, kami mencapai EBIT sebesar 2,5 miliar euro,” kata Bodo Uebber, Anggota Dewan Manajemen Daimler AG yang bertanggung jawab untuk Keuangan & Pengendalian dan Jasa Keuangan Daimler.
“Meskipun lingkungan yang bergejolak, penting dan tepat bagi Daimler untuk berinvestasi di masa depan,” tambahnya.
Baca juga: Mercedes-Benz masuki bisnis transportasi online di China
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018