"Kami sudah siap personel, sarana dan prasarana, kami tunggu korban dibawa kesini. Kami juga sudah siapkan posko antemortem maupun postmortem," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Kombespol Musyafak di Jakarta, Senin.
Musyafak menjelaskan posko antemortem di RS Polri tempatnya di instalasi idrntifikasi korban bencana (Disaster victim investigation/DVI).
"Kami sudah koordinasi dengan pihak Lion untuk disampaikan kepada keluarga korban untuk bisa hadir disini," katanya.
Dalam bencana ini sendiri, pihak rumah sakit menurunkan 85 personel ditambah personel kesehatan Pusdokkes Polri dan Polda Metro Jaya sehingga secara total ada sekitar 130 lebih personel yang terdiri dari sembilan dokter ahli forensik, empat ahli DNA dan tenaga lainnya sebagai pendukung untuk pendataan antemortem dan pendukung sarana dan prasarana.
"Bahkan sebagian membantu penanganan di TKP melibatkan kesehatan PMJ, Satkes, Pusdokkes Polri bahkan yang di Cikarang sana dari Polda Jabar," tuturnya.
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Basarnas memastikan pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kemungkinan korban dari pesawat nahas akan dievakuasi ke RS Polri, RSU Karawang dan RSU Bekasi.
Baca juga: Suasana kantor Lion Air pasca jatuhnya JT610
Baca juga: Ratusan nelayan ikut bantu korban pesawat jatuh
Baca juga: Ini daftar 30 ASN korban pesawat Lion Air
Pewarta: Ricky Prayoga dan Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018