"Kalau mau tahu, saya dan Dato’ Anwar Ibrahim dapat dikatakan politisi satu angkatan. Dapat dikatakan pula perjalanan politik yang kami pilih bukan perjalanan politik yang berjalan di bentangan karpet merah," kata Megawati saat memberikan testimoni cara penganugerahan doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang untuk tokoh Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim, Senin.
Megawati mengatakan dirinya berjuang menumbangkan rezim otoriter orde baru, hingga hampir dimasukkan dalam bui. Sementara Anwar Ibrahim juga melakukan perjuangan dalam karier politiknya hingga difitnah dan dipenjara.
"Saya mungkin tinggal satu langkah (diadili dan dipenjara), tapi politik begitu cepat sehingga Indonesia mengalami reformasi. Alhamdulillah saya belum jadi masuk ke penjara,” kata dia.
Megawati menilai sosok Dato' Seri Anwar Ibrahim adalah sosok yang tegar, hingga tembok penjara pun tidak mampu meruntuhkan semangat tokoh Malaysia itu.
"Saya dapat merasakan, diinteli saja rasanya kalau tidak kuat, jantung kita itu mau copot. Saya mengalami itu,” jelas Megawati.
Namun, kata Megawati, sejarah telah mencatat perjuangan Anwar Ibrahim untuk menyatukan bangsa Malaysia yang multietnis layaknya Indonesia.
“Perjuangan politiknya untuk pengakuan, penghargaan, dan persamaan perlakuan terhadap seluruh etnis yang ada di Malaysia adalah bentuk perjuangan politik kemanusiaan yang telah diyakininya, dirintisnya sejak usia muda,” ujar Megawati.
Baca juga: Megawati hadiri penganugerahan Gelar Honoris Causa UNP kepada Anwar Ibrahim
Baca juga: Megawati Soekarnoputri tanggapi pernyataan Presiden soal politisi "sontoloyo"
Baca juga: Anwar Ibrahim ungkap alasan memaafkan Mahatir Mohammad
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018