Filipina kosongkan pesisir menjelang Topan Yutu

29 Oktober 2018 18:20 WIB
Filipina kosongkan pesisir menjelang Topan Yutu
Gambaran Siklon Mangkhut. (BMKG)
Manila (ANTARA News) - Filipina meningkatkan peringatan badai pada Senin dan mulai mengungsikan masyarakat pesisir di jalur topan, yang mengancam badai gelombang, longsor dan banjir, yang dipicu angin kencang dan hujan.

Topan Yutu, yang mengakibatkan malapetaka pada pekan lalu dengan serangan langsung terhadap Kepulauan Mariana Utara, Amerika Serikat, diperkirakan mendarat pada Selasa pagi dan bergerak melintasi pulau utama Luzon sebelum meninggalkan Filipina 24 jam kemudian, kata badan cuaca negara PAGASA.

Pada pertengahan Senin pagi, Yutu berada di sekitar 400 kilometer timur daratan dan melemah ke angin berkecepatan tetap 150 kilometer sejam, dengan hembusan 185 kilometer sejam, dari 170 beberapa jam sebelumnya.

Itu kurang kuat daripada empat hari lalu, ketika topan kuat dengan kecepatan angin lebih dari 270 kilometer sejam melalui Marianas, kepulauan Pasifik Barat Amerika Serikat berpenduduk 52.000 orang, merobek atap, menjungkirkan kendaraan dan memutus aliran listrik dan air.

Pihak berwenang di provinsi Isabela dan Cagayan mulai menggerakkan penduduk di kota pesisir ke pusat pengungsian wilayah Cordillera, yang bergunung-gunung, bersiaga menghadapi longsor.

Peringatan di tiga provinsi di Luzon utara dinaikkan menjadi tingkat 3 pada skala keparahan 5, dan 28 lagi memakai peringatan paling awal 1 dan 2, dengan angin kencang dan hujan diperkirakan menerjang pada Senin.

Topan itu dikenal di tempat itu dengan sebutan Rosita, akan menjadi pukulan ke-18 terhadap Filipina pada tahun ini dan datang enam pekan sesudah topan kuat Mangkhut merusak Luzon, memicu longsor, yang menewaskan puluhan orang dan merusak hasil panen bernilai sekitar 180 juta dolar.

Sekolah diliburkan di sedikit-dikitnya lima provinsi dan nelayan di Luzon dan pesisir timur disarankan tidak melaut, dengan peringatan gelombang badai hingga tiga meter di enam provinsi.

Semua layanan kapal di kota pelabuhan Batangas, sekitar 83 kilometer selatan Manila, dihentikan pada Senin.

Sekitar separuh dari 105 juta penduduk Filipina tinggal di wilayah Luzon. Negara itu dilanda rata-rata 20 topan setiap tahun.

Baca juga: Topan super Mangkhut rengut 13 jiwa di Filipina

Sumber: Reuters 
Editor: Boyke Soekapdjo

Pewarta: Antara
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2018