"Kami akan menambah lagi. Sekarang sudah menurunkan 29 personel untuk ditempatkan di Pantai Tanjung Pakis dan Pelabuhan Tanjung Priok. Personel tersebut berasal dari DKI Jakarta, Karawang, Kota dan Kabupaten Bekasi," kata Kepala Biro Humas PMI Pusat Aulia Arriani melalui sambungan telepon dari Sukabumi, Senin.
Ia mengatakan, untuk evakuasi jenazah dan puing yang berada di laut dilakukan oleh Basarnas, sementara pihaknya berkoordinasi dan menunggu di Pantai Tanjung Pakis dan Pelabuhan Tanjung Priok.
"Sehingga jika ada kantong mayat yang diangkut Basarnas dari laut kami membantu mengevakuasi jenazah untuk dibawa ke rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, personelnya saat ini sudah bersiaga di dua lokasi yakni di Pantai Tanjung Priok, Jakarta dan Pantai Tanjung Pakis, Karawang untuk melakukan evakuasi jika ada barang milik korban atau potongan tubuh jenazah serta serpihan pesawat ditemukan di perairan tersebut untuk dibawa ke pantai.
"Operasi dipimpin oleh Basarnas, sedangkan PMI membantu dan menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan seperti ambulans, kantong mayat dan lain-lain," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan ambulans di lokasi baik di Karawang maupun Tanjung Priok untuk memobilisasi jika ada jenazah yang akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Cengkareng, Jakarta-Pangkal Pinang, Bangka Belitung hilang kontak pada Senin, (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB dan tidak lama Basarnas menetapkan bahwa pesawat tersebut jatuh di perairan laut Karawang.
Baca juga: PMI kerahkan relawan-ambulans bantu evakuasi korban kecelakaan Lion Air
Baca juga: Basarnas terjunkan penyelam cari Lion Air JT610
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018