• Beranda
  • Berita
  • Kementerian BUMN canangkan pabrik amonium nitrat Dahana-Pupuk Kaltim

Kementerian BUMN canangkan pabrik amonium nitrat Dahana-Pupuk Kaltim

29 Oktober 2018 21:27 WIB
Kementerian BUMN canangkan pabrik amonium nitrat Dahana-Pupuk Kaltim
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berfoto bersama Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur, Bakir Pasaman (kanan) dan Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono (tengah) usai Penandatanganan Proyek Ammonium Nitrat di Rapat Koordinasi Kementerian BUMN 2018 di Bontang, Kaltim, Senin (29/10/2018). PT Pupuk Kaltim yang merupakan anak usaha Pupuk Indonesia Grup membentuk perusahaan bersama PT Dahana (Persero) yaitu PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) yang akan menjadi produsen ammonium nitrat explosive grade berkapasitas 75 ribu ton per tahun, dengan nilai investasi mencapai Rp1,2 triliun. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/aww.


Proyek ini direncanakan mulai dieksekusi pada Desember 2018 atau awal 2019 setelah seluruh perijinan terkait sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku dipenuhi dan diharapkan pada 2021 sudah dilaksanakan commisioning

Bontang, Kaltim (ANTARA News) - Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno secara resmi mencanangkan pembangunan pabrik Amonium Nitrat (AN) yang merupakan bahan baku utama dalam industri bahan peledak yang akan mendukung kegiatan industri pertambangan terutama batu bara.   

Acara pencanangan pembangunan pabrik AN ini dilaksanakan Senin, di Bontang, Kalimantan Timur ditandai dengan pembukaan selubung papan nama proyek.

Pabrik AN ini merupakan kerja sama antara PT Dahana (Persero), BUMN yang bergerak dibidang bahan peledak dan PT Pupuk Kalimantan Timur yang bergerak di industri pupuk di bawah Holding PT Pupuk Indonesia (Persero).

Komplek pabrik ini direncanakan memiliki kapasitas produksi 75.000 ton AN pertahun yang terdiri dari pabrik AN dan Pabrik Asam Nitrat serta sarana pendukungnya.

Menurut Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, teknologi yang digunakan di pabrik AN ini dipilih berdasarkan kajian teknologi atas “licensor” yang telah dilakukan dan direkomendasikan oleh BPPT. 

Sementara untuk pemilihan perusahaan EPC dilakukan melalui mekanisme tender internasional dan telah ditunjuk konsorsium Wijaya Karya-Sedin sebagai pelaksana pembangunan pabrik AN ini. 

Mengenai nilai investasi, Budi Antono mengestimasi nilai proyek pabrik Amonium Nitrat ini senilai Rp1,1 triliun.

Amoniak sebagai satu-satunya bahan baku disamping udara akan disuplai dari PT Pupuk Kalimantan Timur sesuai dengan kebutuhan.

“Proyek ini direncanakan mulai dieksekusi pada Desember 2018 atau awal 2019 setelah seluruh perijinan terkait sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku dipenuhi dan diharapkan pada 2021 sudah dilaksanakan commisioning,” katanya. 

Terkait pemasaran, Budi Antono menyebutkan bahwa pasar yang dibidik terutama pasar dalam negeri. 

“Produk AN yang dihasilkan dari pabrik AN ini, akan dimanfaatkan seluruhnya oleh Dahana untuk substitusi impor pemenuhan pasar Dahana saat ini sehingga dapat menghemat devisa negara,” katanya. 

Pembangunan pabrik AN akan menjadi katalisator bagi tumbuh dan kembangnya industri turunannya, baik untuk sektor komersial maupun pertahanan.  

Dengan kehadiran pabrik Amonium Nitrat, kemandirian industri bahan peledak yang terlepas dari impor menjadi sebuah keniscayaan khususnya industri pertahanan yang berujung pada kemandirian alutsista Nasional.

Baca juga: Sinergi BUMN, Pupuk Kaltim-Dahana bangun pabrik bahan peledak ammonium nitrat

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2018