Jakarta, (ANTARA) - DIrektur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Didi Hamzar mengatakan lokasi pencarian pesawat Lion Air JT610 yang hilang kontak dan diduga jatuh ke laut diperluas dalam radius 10 mil laut.Perluasan dilakukan memperhitungkan pergerakan arus air dan angin di lokasi
"Sebelumnya, pencarian dilakukan dalam radius lima mil laut. Perluasan dilakukan memperhitungkan pergerakan arus air dan angin di lokasi," kata Didi dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa.
Selain memperluas lokasi pencarian, Basarnas juga membuka posko di Tanjung Karawang untuk menerima informasi dari masyarakat yang kemungkinan menjadi saksi saat pesawat jatuh.
Didi mengatakan tim pencarian dan pertolongan gabungan menerima informasi dari potensi SAR, nelayan dan masyarakat sekitar untuk mengefektifkan pencarian.
"Terdapat empat lokasi pencarian. Ada banyak unsur yang membantu Basarnas dalam melakukan pencarian," jelasnya.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB.
Pesawat hilang kontak pada posisi koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05,46 Lintang Selatan atau 34 mil laut dari Jakarta, 25 mil laut dari Tanjung Priok dan 11 mil laut dari Tanjung Karawang.
Baca juga: Basarnas angkat serpihan pesawat dan barang korban
Baca juga: Badan SAR Nasional tegaskan masih cari kotak hitam Lion Air
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018