Jakarta (ANTARA News) - Untuk mencapai misi menjadi bank pilihan sektor UMKM, Bank DKI menambah empat kantor layanan baru setingkat Kantor Kas di sejumlah pasar yaitu Pasar Malabar, Pasar Cileungsi, Pasar Muara Karang, dan Pasar Cipinang Elok.Sampai dengan akhir Oktober 2018, ada sebanyak 79 kantor layanan Bank DKI di pasar dari total 279 total Kantor Layanan yang dimiliki BUMD ini.
"Peresmian empat kantor layanan tersebut dilakukan secara terpusat di Pasar Malabar," kata Direktur Teknologi & Operasional Bank DKI, Priagung Suprapto kepada pers di Jakarta, Selasa.
Priagung Suprapto menyampaikan pembukaan empat lokasi kantor layanan di pasar ini sebagai wujud komitmen Bank DKI dalam mendekatkan jangkauan layanan bagi pelaku UMKM khususnya yang ada di lokasi-lokasi pasar di Jakarta dan sekitarnya.
Sebelumnya, selama tahun 2018 Bank DKI juga telah membuka empat kantor di pasar lainnya yakni Pasar Baru Bantar Gebang, Pasar Kranggan Mas, PGC Cililitan dan ITC Depok.
Sampai dengan akhir Oktober 2018, ada sebanyak 79 kantor layanan Bank DKI di pasar dari total 279 total Kantor Layanan yang dimiliki BUMD ini.
Baca juga: Permudah wajib pajak, Bank DKI kembangkan aplikasi JakOne Mobile
Direncanakan sampai dengan akhir tahun 2018, Bank DKI akan menambah lagi 12 kantor layanan di pasar, dan menambah beberapa kantor di rusun-rusun kelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Priagung menambahkan untuk dapat memfasilitasi permodalan bagi para pelaku UMKM, Bank DKI memiliki produk kredit mikro dengan plafon mulai Rp25 juta hingga Rp500 juta yang dapat dimanfaatkan sebagai akses tambahan modal kerja maupun investasi.
Mulai awal Oktober 2018, perseroan juga menggelar "Program Promo Pasar" di 5 lokasi pasar yaitu Pasar Induk Kramatjati, Pasar Tanah Abang Blok A, B, dan F, Pasar Cipulir, serta Pasar Senen Blok 1-6 melalui program kemudahan proses persetujuan kredit satu hari.
Baca juga: Bank DKI perluas layanan di pasar
Bank DKI juga bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta pada Program Kewirausahaan Terpadu. Bagi mereka yang baru merintis usahanya, disediakan produk modal usaha maupun investasi dengan plafon sampai dengan Rp10 juta dengan bunga yang kompetitif.
Per September 2018, Bank DKI telah menyalurkan kredit mikro sebanyak Rp620 miliar. Secara year to date, tumbuh sebesar 32,7 persen dari posisi Desember 2017 sebesar Rp467 miliar. Sedangkan secara tahun ke tahun (year on year) tumbuh 48,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp417 miliar.
"Peningkatan tersebut didorong oleh sejumlah ekspansi jaringan kantor Bank DKI di pasar-pasar DKI Jakarta dan sekitarnya," ujar Priagung.
Baca juga: Dorong peningkatan pajak, Bank DKI tambah kantor
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Apep Suhendar
Copyright © ANTARA 2018