"Untuk mengantisipasi kedatangan jenazah korban yang sudah diidentifikasi oleh tim di Jakarta," kata Kepala Basarnas Provinsi Kepulauan Babel Danang Priandoko di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan tim pusat krisis di Bandara Depati Amis Pangkalpinang melakukan persiapan dan survei lokasi pemulangan jenazah dengan melibatkan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Tagana dan instansi terkait lain.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan mengatakan pemerintah provinsi telah menyiapkan 80 ambulans untuk membawa jenazah korban ke rumah keluarga mereka.
"Kita siap untuk memberikan pelayanan, agar keluarga korban tenang, aman dan selalu sabar menghadapi musibah ini," katanya.
"Mengantisipasi apabila ada pengiriman jenazah korban. Jangan sampai kebingungan saat membawa jenazah korban di daerah ini," ia menambahkan.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.
Basarnas kemudian menyatakan pesawat yang membawa 189 orang itu jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Tim pencarian dan pertolongan sampai sekarang masih mencari lokasi badan pesawat nahas itu serta mengevakuasi jasad korban yang ditemukan di sekitar area jatuhnya pesawat.
Baca juga:
DVI Polri ambil sampel DNA dari 147 keluarga korban JT 610
RS Polri sudah terima 48 kantong jasad korban kecelakaan Lion Air
Pewarta: Aprionis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018