Perum Perindo jajaki komitmen ekspor

1 November 2018 18:33 WIB
Perum Perindo jajaki komitmen ekspor
Pekerja menjemur sirip ikan hiu di Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (11/8/2018). Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan Indonesia mengekspor 1.350 ton sirip ikan hiu kering per bulan ke sejumlah negara pada tahun 2017. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Membidik calon pembeli mancanegara baik Asia, Eropa hingga Amerika untuk memperluas pasar ekspor produk perikanan

Jakarta,  (ANTARA News) - Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) mulai menjajaki komitmen ekspor senilai 101 juta dolar AS. 

Perum Perindo membidik calon pembeli mancanegara baik Asia, Eropa hingga Amerika untuk memperluas pasar ekspor produk perikanan. 

Perum Perindo mampu meraih komitmen ekspor senilai 101 juta dolar AS dalam kurun waktu setahun transaksi, berdasarkan data yang diterima Antara di Jakarta, Kamis. 

Komitmen ekspor terbagi ke beberapa negara tujuan seperti Algeria, Serbia, Vietnam, Italia, China, Kuwait dan Jeddah.

“Kami tentu menindaklanjuti komitmen dengan pihak-pihak terkait. Kami mencoba memenuhi permintaan mereka,” ujar Sekretaris Perusahaan Perum Perindo Agung Pamujo.

Agung menuturkan produk perikanan yang diminati setiap negara beragam. Algeria misalnya, negara di Afrika Utara ini memesan Skipjack/ Tuna 60 ton per hari atau 14.400 ton per tahun. Artinya, valuasi nilai yang bakal didapat Perum Perindo yakni 28,8 juta dolar AS. 

Selanjutnya, Serbia memesan ikan Lemuru Fillet dan Tuna Chunk dengan nilai 8,9 juta dolar AS per tahun. Adapun Vietnam meminta produk Long Tail Tuna dengan nilai 1,8 juta dolar AS per tahun.

Berbeda dengan Italia, negara tersebut memesan Cumi, Sotong, Red Snapper Whole, Octopus dan Fillet Snapper dengan total nilai 49,41 juta dolar AS per tahun. Negara Tirai Bambu China dan Kuwait memesan produk hasil budidaya Perum Perindo yakni masing-masing udang vannamei senilai 9,6 juta dolar AS dan udang tiger dengan nilai 1,92 juta dolar AS per tahun.

Negara di Timur Tengah, yakni Jeddah memilih ikan segar (fresh fish) untuk diimpor ke negaranya dari Perum Perindo. Jeddah memesan ikan Parrot, Grouper dan Anggoli dengan valuasi 1,35 juta dolar AS per tahun.

Dengan begitu, total komitmen ekspor  dalam setahun yang akan dijajaki sebesar 101 Juta dolar AS.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi Perum Perindo untuk terus dapat meningkatkan kinerja ekspor. Apalagi sebelumnya, Perum Perindo didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno melepas produk ekspor ke Amerika dan Eropa (5 Oktober 2018). Menteri Rini berpesan agar BUMN perikanan dapat terus memperkuat ekspor dalam menghadapi pelemahan rupiah.


Baca juga: Empat Tahun Jokowi-JK: Sukses aksi "tenggelamkan", sektor perikanan kini menjadi primadona ekspor nasional

Baca juga: Terapkan perikanan berkelanjutan, Susi yakin ekspor ikan naik tahun ini


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2018