"Alhamdulillah, kondisi pasar Inpres sudah beroperasi sepenuhnya. Para penjual sudah beraktivitas seperti biasa," kata dia, dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta.
"Luar biasa semangat para penjual pasar Inpres Palu, bencana sudah lewat, kini masyarakat mulai menata hidupnya," katanya.
Namun trauma bencana masih terasa. Misalnya yang dirasakan Aisyah, perempuan penjual cabe tidak bisa menahan air matanya yang mengalir ketika berbicara dengan calon wakil presiden usungan Partai Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat.
"Saya masih mengingat kejadian gempa itu pak. Alhamdulillah kami masih lengkap. Palu harus bangkit Pak," kata Aisyah dengan mata berkaca-kaca.
Para pedagang pasar terharu begitu melihat politisi muda berlatar pengusaha nasional itu. Tiap bersalaman, rasa haru terlihat jelas. Bahkan ada yang memeluk mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu dengan sesenggukan di bahunya.
Sementara itu, Haji Toki penjual tempe dan tahu menceritakan sudah berjualan satu hari setelah pasca gempa. "Wah ini tempenya besar ya, Bu. Tempe keyboard dan ada juga tempe HP kekinian, karena sama dengan tebal dan ukurannya dengan HP saya," kata Sandiaga.
Dia pun membeli tempe ukuran keyboard seharga Rp12.000 dan tempe ukuran HP seharga Rp1.000.
Sebelum melanjutkan perjalanan, Sandiaga mampir ke Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulteng yang juga ketua Pengurus Besar Al Khairaat Palu, Habib Ali Muhammad Aljufrie.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018