UMM salurkan air bersih di daerah kekeringan

2 November 2018 20:30 WIB
UMM salurkan air bersih di daerah kekeringan
Kekurangan Air Bersih Dua orang ibu mengangkat jerigen berisi air bersih dari mobil tangki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Desa Blandit, Singosari, Malang, Jawa Timur, Rabu (6/8). Kiriman air bersih sebanyak 10.000 liter perhari tersebut dilakukan untuk mengatasi kekeringan dan kekurangan air bersih di kawasan tersebut yang sudah berlangsung hampir sebulan terakhir. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Lokasi Dusun Tumpuk berada di dataran tinggi dan akses jalannya rusak, bahkan hanya dapat dilalui satu mobil saja. Untuk membawa 5.000 liter air bersih dalam mobil tangki, setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 jam

Malang, Jatim,  (ANTARA News) - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan bantuan pasokan air bersih di daerah yang mengalami kekeringan di wilayah Kabupaten Malang, tepatnya di Dusun Tumpuk, Kelurahan Sidoluhur.

Meski akses yang dilalui tim dari UMM yang didampingi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang itu tidak mudah, akhirnya 5.000 liter air bersih itu sampai di lokasi yang sudah ditunggu warga.

 "Lokasi Dusun Tumpuk berada di dataran tinggi dan akses jalannya rusak, bahkan hanya dapat dilalui satu mobil saja. Untuk membawa 5000 liter air bersih dalam mobil tangki, setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 jam," kata koordinator bantuan air bersih UMM, Hashim di Malang, Jawa Timur, Jumat.

Menurut Hashim, warga Dusun Tumpuk, Kelurahan Sidoluhur, Kecamatan Lawang itu sudah tiga hari tak lagi mendapat pasokan air bersih sehingga ketika ada dropping air bersih dari UMM tersebut, warga sudah mengantre dengan membawa berbagai tempat air.

Hashim mengatakan ke depan pendistribusian air bersih tidak hanya di wilayah Lawang saja.

Kegiatan ini akan diperluas di daerah kekeringan lainnya. Rencana terdekat UMM akan mengirim bantuan air bersih ke daerah kekeringan di wilayah Kecamatan Singosari.

Ia menjelaskan inisiatif UMM menyalurkan air bersih ke sejumlah daerah menurut Rektor UMM, Dr Fauzan sebagai wujud pengabdian dan kepedulian kampus itu kepada masyarakat kurang beruntung.

Wujud komitmen lainnya, kata Fauzan, UMM membantu masyarakat kurang mampu dengan mengirimkan sejumlah relawan mahasiswa dan tenaga kesehatan Rumah Sakit untuk membantu meringankan beban akibat bencana di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Harapan kami, bantuan yang telah kami berikan kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kesulitan ini mampu meringankan mereka, baik materiil maupun non-materiil, termasuk bantuan memulihkan trauma masyarakat yang terkena bencana," katanya.
 

Selain memberikan bantuan, lanjut Fauzan, UMM juga mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara program hibah Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) Indonesia dari Kemenristekdikti bagi sejumlah mahasiswa Universitas Hamzanwadi, NTB.

Sebaliknya, UMM juga mengirim 15 mahasiswa PGSD untuk mendapat program serupa. Di sana tidak hanya pembelajaran mengenai budaya pembelajaran universitas, melainkan juga ikut terjun langsung ke wilayah terdampak bencana di Lombok.

"Mahasiswa ini tidak hanya mendapatkan pembelajaran mengenai budaya universitas, tetapi ikut terjun langsung di wilayah terdampak bencana di Lombok, tepatnya daerah Sambelia. Mahasiswa diajak untuk berpartisipasi untuk memberikan trauma healing atau pemulihan trauma di sekolah dasar serta membagikan sembako kepada korban bencana," kata Fauzan. 

Baca juga: Mahasiswa Malang galang dana korban gempa Aceh

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018