Temanggung (ANTARA News) - Sedikitnya 29 rumah milik warga di dua Kelurahan Tawangsari dan Manding, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung, rusak karena diterjang angin ribut yang terjadi Kamis (6/9) petang.
Empat dari 29 rumah rusak tersebut mengalami kondisi rusak berat, sedangkan lainnya rusak ringan. Di antara empat rumah rusak berat, terdapat dua rumah yang temboknya roboh yakni milik Rojikan warga Tawangsari dan Suyani warga Manding.
Berdasarkan keterangan beberapa korban warga setempat, Jumat, sejak Kamis sore, sebelum kejadian mendung terlihat tebal kemudian muncul angin lebat dan tiba-tiba terdengar suara gemuruh.
"Saya kira suara gemuruh itu tanda akan turun hujan, namun tiba-tiba atap rumah dari seng milik tetangga berterbangan, genteng-genteng juga berhamburan. Setelah itu saya berusaha menyelamatkan diri dengan cara tiarap di lahan belakang rumah," kata Suyani salah seorang warga Kelurahan Manding yang rumahnya roboh.
Menurut dia, angin itu membentuk pusaran disertai hujan deras, dalam hitungan detik rumah-rumah yang diterjang angin pun rusak. Begitu angin berhenti, tidak tahunya bangunan rumah miliknya yang baru saja dibangun telah roboh rata dengan tanah.
Warga yang lain Sulasmi, mengatakan, saat musibah terjadi dirinya sedang bersantai di rumah. Tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya angin kencang dan selang beberapa waktu genting di atap rumahnya berhamburan.
"Kami sangat ketakutan, lalu berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya.
Di perumahan Tawangsari, belasan rumah juga mengalami kerusakan termasuk rumah milik Kepala Rumah Tahanan Temanggung, Aswadi Djaja.
Bahkan, sebuah gardu siskamling dari papan sempat bergeser hingga sekitar enam meter, padahal gardu tersebut jika diangkat sebanyak 20 orang belum tentu bisa terangkat.
Kabid Linmas Dinas Tramtib dan Linmas Kabupaten Temanggung, Budihardjo mengaku pihaknya baru mengetahui peristiwa itu Jumat (7/9). Saat ini pihaknya tengah mengkaji jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut.
"Kami akan segera mengkaji dan mendata korban angin ribut tersebut untuk kepentingan penyaluran bantuan. Menurut perkiraan kami total kerugian akibat musibah itu mencapai sekitar Rp200 juta," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007