• Beranda
  • Berita
  • Aksesibilitas kunci agar Bandara Kertajati ramai

Aksesibilitas kunci agar Bandara Kertajati ramai

3 November 2018 14:16 WIB
Aksesibilitas kunci agar Bandara Kertajati ramai
Petugas berjaga di ruang pemeriksaan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018). BIJB merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng yang memiliki luas lahan mencapai 1.800 Hektare. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Lembang, Jawa Barat (ANTARA News) - Aksesibilitas merupakan kunci agar Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, ramai mengingat saat ini masih sangat sepi, berdasarkan penilaian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan.

"Aksesibilitas darat dari dan ke Bandara Kertajati memang perlu dioptimalisasi sambil terus berkoordinasi dengan Pemda untuk pengembangan pariwisata di sekitar sana," kata Kepala Balitbang Kementerian Perhubungann Sugiharjo, dalam diskusi Lokakarya Media Massa 2018, di Lembang, Sabtu (3/11).

Menurut Sugiharjo, akses darat dari dan ke BIJB yang saat ini paling utama dioptimalisasi adalah kereta api dan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Terkait kereta bandara menuju BIJB, Sugiharjo menyatakan hal itu tengah disiapkan rencananya oleh Direktorat Jenderal  Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Sedangkan Tol Cisumdawu saat ini progresnya masih terus dikebut oleh Kementerian PUPR.

"Selain itu yang saat ini tengah diteliti dan dikembangkan adalah keberadaan angkutan pemandu moda transportasi seperti DAMRI dan transportasi umum lainnya," imbuh Sugiharjo.

Hal lain yang tak kalah penting dilakukan Balitbang Kementerian Perhubungan agar BIJB bisa ramai adalah berkaitan dengan strategi pemasaran atau marketing BIJB itu sendiri.

Menurut Sugiharjo, BIJB harus memiliki branding yang jelas. Namun, untuk bisa mendapatkan itu perlu tiga hal yang mesti dilakukan sesuai dengan ilmu pemasaran.

"Ada tiga hal yang harus dilakukan pertama branding, kemudian promoting dan selling. Branding mau apa ya? Harus fokus segmentasi pasarnya misalnya logistik atau pariwisata dan lainnya," ujar dia.

Untuk promoting, Sugiharjo merancang agar dilakukan acara pariwisata atau air show di BIJB. Adapun terkait pariwisata, yang bisa dikembangkan bukan hanya di Bandung melainkan di wilayah Ciayu Majakuning atau Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.

Karena itu, Sugiharto meminta peran masing-masing Pemda untuk bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk membuat paket-paket pariwisata di sekitar BIJB.

"Dua itu kalau dilakukan dengan benar maka penjualan diharapkan meningkat. Soal selling ini juga harus ada insentif utamanya soal airlines yakni dengan mngembangkan rute-rute baru walaupun enggak bisa langsung untung, tetapi makin lama nanti akan ramai dan maskapai lain lihat itu kok ramai rute baru sehingga nanti airline yang lain ikutan," kata Sugiharjo. 

Baca juga: Bandara Kertajati bebaskan biaya mendarat dan parkir pesawat

Pewarta: Juwita Rahayu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018