"Saya sependapat dan mendukung Pak Jokowi. Pengusaha muda harus mampu berkolaborasi satu sama lain sehingga memunculkan ide dan peluang baru. Dengan langkah itu, tenaga kerja yang terserap juga akan bertambah," kata Sahroni, di Jakarta, Sabtu.
Dirinya mengemukakan, pemerintah telah memiliki Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sebagai lembaga yang mengawasi persaingan usaha, salah satu monopoli. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha.
"Monopoli membuat persaingan usaha tidak sehat dan dapat menimbulkan perpecahan," kata politisi Partai NasDem ini.
Selain menghilangkan monopoli, melalui kolaborasi, sektor usaha baik jasa maupun perdagangan akan semakin sulit dikuasai negara asing.
"Ini harus dilakukan, terlebih pasar global sudah menanti di tahun 2020," kata Sahroni seraya mengingatkan makna hijrah terhadap pengusaha muda juga mencakup emosional dan kesabaran.
Pria yang kembali maju sebagai calon legislator dari daerah pemilihan (Dapil) 3 Jakarta ini mengingatkan pengusahan muda mampu menguasai teknologi serta informasi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Sependapat dengan pernyataan yang pernah dilontarkan Ketua DPR Bambang Soesatyo, Sahroni mengingatkan pengusaha Indonesia akan tertinggal jauh dalam perekonomian dunia.
"Pengusaha muda harus mengusasi tekonologi dan informasi, jangan sampai tertinggal di era Revolusi Industri 4.0," pesannya.
Sebelumnya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di hotel Fairmont Jakarta, Jokowi meminta agar para pengusaha muda berhijrah.
Disamping mengingatkan pentingnya kesabaran dalam dunia usaha, hal lain yang ditekankan Jokowi adalah kompetisi dan kolaborasi pengusaha muda.
"Berhijrah dari yang konsumtif menjadi produktif, hijrah dari yang marah-marah ke yang sabar karena sabar dan pekerja keras adalah ciri-ciri HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)," kata Jokowi mengingatkan.
Hijrah dari yang senang perpecahan jadi yang senang persatuan, hijrah yang dari tadinya seneng monopoli jadi seneng kompetisi jangan mau mendapat proteksi saja, dan terakhir hijrah dari individualis menjadi kolaborasi, kerja sama-sama, kata Jokowi.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018