"Revitalisasi tersebut akan kami lakukan dengan tujuan untuk lebih mengembangkan konsep pasar tradisional yang selama ini diterapkan di ibukota," kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Sabtu.
Nantinya, menurut Arief, pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah ibukota akan dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi pasar tradisional yang berkonsep modern dan diharapkan mampu menghadapi kompetisi yang semakin ketat.
Lebih lanjut, dia menuturkan revitalisasi yang akan dilakukan oleh Perumda Pasar Jaya terdiri dari dua konsep pembangunan, yaitu pembangunan pasar yang berdiri sendiri dan pasar yang dikombinasikan dengan fungsi lain.
"Pasar yang berdiri sendiri atau pasar rakyat yang diperuntukkan khusus bagi pedagang itu nantinya akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas penunjang, diantaranya tempat distribusi dan hiburan berupa bioskop rakyat," tutur Arief.
Sementara itu, dia mengungkapkan pasar yang dikombinasikan dengan fungsi lain itu umumnya lebih bersifat komersial, sehingga akan diintegrasikan dengan permukiman warga, rusunawa atau rusunami, hotel, perkantoran dan sebagainya.
Beberapa pasar yang akan dilakukan revitalisasi itu, diantaranya Pasar Minggu (Jakarta Selatan), Pasar Kebon Melati (Jakarta Pusat), Pasar Lontar (Jakarta Pusat), Pasar Lontar (Jakarta Utara), Pasar Jembatan Lima (Jakarta Barat) dan Pasar Jembatan Besi (Jakarta Barat).
Kemudian, Pasar Jelambar Polri (Jakarta Barat), Pasar Radio Dalam (Jakarta Selatan), Pasar Mede (Jakarta Selatan), Pasar Pondok Labu (Jakarta Selatan), Pasar Karet Pedurenan (Jakarta Selatan), Pasar Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Pasar Kayu Putih (Jakarta Utara) dan Pasar Rawamangun (Jakarta Timur).
Baca juga: PD Pasar Jaya kembangkan digitalisasi Pasar Santa-Pasar Tebet
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018